• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Syiar

3 Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan

3 Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan
3 Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan (Ilustrasi foto: NU Online).
3 Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan (Ilustrasi foto: NU Online).

Ramadhan sering disebut sebagai bulan yang mulia dan penuh berkah. Bulan saat kita meningkatkan amal ibadah baik siang maupun malam, karena banyaknya pahala dan pengampunan dari Allah swt bagi umatnya. Pada bulan itu juga terdapat lailatul qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.


Namun sudah tahukah kita bahwa pada bulan Ramadhan tersebut ada tiga peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw? Berikut peristiwa penting tersebut, agar kita umat Muslim mengetahuinya.


Pertama, bulan diturunkannya Al-Qur’an.

Saat Nabi Muhammad berusia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan umat dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan. Tepat pada 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Hijriyah Nabi Muhammad menerima wahyu pertama.


Pakar astronomi, Syekh Mahmud Basya menyatakan, waktu itu bertepatan dengan awal Februari tahun 610 Masehi. Mendekati masa-masa turunnya wahyu pertama, Nabi sangat sering berkhalwat di gua Hira, menjauh dari manusia dan beribadah khusyuk di sana selama beberapa hari. Terkadang 10 hari, terkadang lebih sampai satu bulan. 


Di tengah-tengah peribadatannya di gua Hira, Nabi didatangi sosok yang tak pernah dikenalnya. “Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini,” tutur sosok malaikat itu. Kemudian Jibril menyuruh Nabi membaca, Nabi menjawab tidak bisa.


Perintah itu sampai diulang tiga kali oleh Jibril, jawaban Nabi sama “Mâ anâ bi qarî’in, aku tidak bisa membaca.” Kemudian Jibril membacakan wahyu pertama, Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5.


Kedua, perang Badar.

Perang Badar atau biasa disebut Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menjadi pembeda, menandai awal kejayaan kaum Muslimin. Dengannya Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya, dan mengikis berhala-berhala. Dalam peperangan ini, Nabi membawa 313 pasukan Muslim, menghadapi 950 pasukan non-Muslim.


Perbedaan jumlah pasukan yang mencolok tersebut tidak lantas mengecilkan nyali tentara Muslim. Dengan tekad yang kuat membela Nabi, kaum Muslimin berhasil memporak-porandakan pasukan kafir. Allah menguatkan mereka dengan bantuan para mmalaikat. Dalam peristiwa tersebut,  dari pasukan Muslim, gugur 14 orang syahid. Dari pasukan kafir, yang terbunuh dan tertawan masing-masing 70 orang.


Di antara yang terbunuh adalah Abu Jahal. Selepas perang, Nabi memerintahkan untuk mengebumikan Muslim yang gugur, demikian pula memakamkan kafir yang terbunuh. Peristiwa perang badar terjadi pada hari Jumat 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.


Ketiga, pembebasan Kota Makkah.

Tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriyah merupakan waktu yang bersejarah dalam Islam. Di tanggal tersebut, Rasulullah dan para sahabatnya berhasil menaklukkan kota Makkah dalam sebuah peperangan yang disebut dengan perang Fathu Mekah (penaklukan Mekah). 


Peperangan tersebut dipicu oleh perlakuan kaum Quraisy yang merusak satu perjanjian dari beberapa perjanjian Hudaibiyyah. Orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lainnya untuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Rasul.


Dalam pertempuran itu, Nabi mengerahkan 10.000 pasukan Muslim. Rasul mengutus sahabat Khalid bin Walid sebagai panglima perang dan memerintahkannya agar tidak memulai menyerang sebelum diserang. Bersama mereka, Nabi berperang dalam keadaan berpuasa, kemudian berbuka di tengah jalan karena mengalami keberatan (masyaqqah). 


Peperangan antara pasukan Nabi dan kafir Quraisy tidak bisa dihindarkan lagi. Pada akhirnya, pasukan Muslim berhasil menaklukkan tentara Quraisy hingga mereka menyerah. Pasca-perang itu, Nabi memerintahkan untuk menghancurkan berhala di sekitar Ka’bah yang berjumlah 360. Selepas itu, kaum Muslimin mengumandangkan takbir, Rasulullah shalat di Maqam Ibrahim dan meminum air Zam Zam.


Kaum kafir Quraisy yang sudah takluk tidak berdaya harap-harap cemas. Mereka yang dahulu menyakiti, mengusir dan berencana membunuh Nabi menunggu keputusan beliau memperlakukan mereka. Bisa saja Rasul membunuh mereka. Namun dengan belas kasihnya yang luas, beliau memaafkan dan membebaskan mereka. “Pergilah, Kalian bebas”, kata Rasulullah.


Demikian tiga peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan dalam sejarah perjuangan Nabi saw, dilansir dari NU Online. Semoga di bulan Ramadhan yang mulia nanti kita bisa menjadi umat Muslim yang lebih baik.
 


Syiar Terbaru