• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Syiar

Ini 6 Pilihan Lafal Niat Puasa Ramadhan

Ini 6 Pilihan Lafal Niat Puasa Ramadhan
Ini 6 Pilihan Lafal Niat Puasa Ramadhan (Ilustrasi foto: NU Online).
Ini 6 Pilihan Lafal Niat Puasa Ramadhan (Ilustrasi foto: NU Online).

Sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, kita harus membaca lafal niat. Hal itu sangat penting, karena merupakan salah satu rukun puasa. Lafal niat juga merupakan pembeda antara ibadah yang satu dengan yang lainnya.


Lafal niat puasa Ramadhan harus dibaca pada malam hari, yaitu sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. Ada beberapa pilihan lafal niat yang bisa kita baca, yaitu:


1. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.


Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Kata “Ramadhana” merupakan mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhirnya berupa fathah, sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.


2. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā 

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.


Lafal niat di atas terdapat dalam Kitab Asnal Mathalib. Kata “Ramadhana” pada niat tersebut menjadi mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda fathah, sedangkan kata “sanata” diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.


3. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.


Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam. Kata “Ramadhani” dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarr-nya. Sementara kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr atas musyar ilaih kata "hādzihi" yang menjadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".


4. نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ


Nawaitu shauma Ramadhāna

Artinya: Aku berniat puasa bulan Ramadhan.


5. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ 


Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhāna

Artinya: Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.


Lafal niat 4 dan 5 diambil dari Kitab I’anatut Thalibin.


6. نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ 


​​​​​​​Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati ‘an fardhi Ramadhāna 

Artinya: Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.  


Redaksi niat nomor 6 ini dikutip dari Kitab Asnal Mathalib. Kemudian dalil yang menjelaskan niat puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari adalah sabda Nabi Muhammad saw sebagai berikut:


مَنْ لَمْ يَجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ اْلفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ


Artinya: Siapa yang tidak membulatkan niat mengerjakan puasa sebelum waktu fajar, maka ia tidak berpuasa (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud, al-Tirmidzi, dan al-Nasa’i: 2293).


Itulah 6 pilihan lafal niat puasa Ramadhan yang dapat kita baca, sebagaimana dilansir dari NU Online. Semoga kita mendapat kemudahan dalam melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan tahun ini, dan dapat lebih baik dari sebelumnya.
 


Syiar Terbaru