Masyarakat agar Waspada, Cuaca Ekstrem hingga Sepekan ke Depan di Provinsi Lampung
Sabtu, 2 November 2024 | 13:01 WIB
Dian Ramadhan
Penulis
Siklon Tropis Kong-Rey kini telah bergerak semakin menjauh dari wilayah Indonesia dan posisinya berada di sebelah barat daya Jepang. Dengan jaraknya yang semakin jauh ini, pengaruh siklon terhadap cuaca di Provinsi Lampung pun mulai berkurang, karena massa udara basah tidak lagi banyak tertarik menuju pusat siklon.
Hal ini akan memberi dampak dalam sepekan ke depan, aliran massa udara basah diperkirakan kembali aktif, mendukung pembentukan awan-awan konvektif di wilayah Lampung.Â
Hal ini meningkatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, petir dan bahkan hujan es seperti yang belum lama terjadi di wilayah Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang dan Kecamatan Batu Ketulis Kabupaten Lampung Barat.
Berdasarkan analisa Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Lampung pada Jumat (1/11/2024), analisis streamline atau pola angin, terdeteksi adanya gangguan cuaca berupa pola siklonik di atas Laut Jawa, tepatnya antara Kalimantan dan Sumatra. Pola siklonik ini memicu terbentuknya aliran konfluensi di wilayah Lampung, yang dapat menyebabkan angin dari berbagai arah berkumpul dan mendorong peningkatan kelembapan udara di lapisan atmosfer.Â
Kondisi ini sangat mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang membawa potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang Dengan adanya pola konvergensi ini wilayah Lampung dapat mengalami cuaca yang berubah dengan cepat dan intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Di sisi lain, gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby diprediksi mulai aktif dan melintasi wilayah Lampung, yang turut memperkuat potensi pertumbuhan awan: awan konvektif di area tersebut. Gelombang atmosfer seperti Kelvin dan Rossby membawa fluktuasi tekanan dan kelembapan di lapisan atmosfer, menciptakan zona-zona dengan kondisi yang lebih lembap dan tidak stabil.Â
Ketika wilayah Lampung dilewati oleh gelombang atmosfer aktif, maka udara lembap terdorong ke atas dan menciptakan aliran udara vertikal yang lebih kuat. Proses ini mempercepat pembentukan awan konvektif yang pada akhirnya meningkatkan potensi terjadinya hujan lebat, petir, dan angin kencang. Aktivitas gelombang ini dapat menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung cuaca ekstrem di Lampung selama periode aktifnya.
Dalam beberapa hari ke depan, kondisi labilitas atmosfer di wilayah Lampung diprediksi meningkat dengan ketersediaan energi yang cukup besar, berdasarkan data labilitas CAPE (Convective Available Potential Energy) yang tercatat berada dalam kisaran 1400-2000 Joule/kg. CAPE adalah indikator jumlah energi potensial yang dapat mendorong massa udara untuk naik secara vertikal.Â
Semakin tinggi nilai CAPE, semakin besar potensi udara hangat dan lembap untuk naik dengan cepat ke atmosfer, di mana udara akan mendingin dan mengembun, membentuk awan konvektif yang lebih tebal dan aktif. Dengan kisaran energi yang tinggi ini, wilayah Lampung berisiko mengalami pertumbuhan awan konvektif yang intens, yang dapat menyebabkan hujan lebat, petir, dan angin kencang.
Dalam sepekan ke depan, kelembapan udara di lapisan atmosfer 700 mb dan 500 mb di wilayah Lampung diperkirakan meningkat secara signifikan, berubah dari kondisi kering menjadi basah. Kelembapan yang tinggi di lapisan-lapisan ini menyediakan lebih banyak uap air yang siap untuk naik dan membentuk awan.
Pada lapisan 700 mb dan 500 mb, sekitar 3.000 hingga 5.500 meter di atas permukaan bumi kelembapan yang cukup tinggi menjadi pemicu efektif bagi pembentukan awan konvektif, karena udara lembap cenderung naik lebih cepatakibat ketidakstabilan atmosfer.Â
Saat udara naik dan mendingin, uap airnya mengalami kondensasi, membentuk awan-awan konvektif tebal yang dapat menyebabkan hujan lebat, petir, dan bahkan angin kencang. Peningkatan kelembapan di lapisan ini juga menambah peluang bagi awan konvektif untuk tumbuh lebih besar dan aktif menjadi awan Cumulonimbus.
Peluang Hujan Lebat
Dalam sepekan ke depan, peluang hujan dengan intensitas 20 mm per 24 jam di wilayah Lampung menunjukkan peningkatan signifikan, dengan persentase yang bervariasi antara 40-90% di hampir seluruh wilayah. Peluang hujan sebesar ini nenunjukkan kondisi atmosfer mendukung terjadinya hujan dengan volume yang cukup tinggi dalam waktu singkat, yang jika terjadi terus-menerus atau meluas, dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi.Â
Hujan dengan intensitas 20 mm atau lebih alam sehari dapat menyebabkan banjir, terutama di wilayah yang memiliki drainase buruk, serta memicu tanah longsor di area perbukitan atau lereng yang labil. Kelembapan tanah yang meningkat secara cepat juga memperbesar risiko genangan air dan potensi longsor di daerah rawan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kondisi ini.
Masyarakat dan pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, yang mungkin terjadi dalam sepekan ke depan maupun sepanjang musim hujan.Â
Dengan kondisi cuaca yang diperkirakan akan semakin ekstrem akibat peningkatan kelembapan, aktivitas konvergensi, dan faktor pendukung cuaca lainnya, penting bagi masyarakat di daerah rawan banjir dan longsor untuk memastikan saluran air aman dari sumbatan dan mempersiapkan kebutuhan darurat.Â
Pemerintah daerah diharapkan proaktif dalam memantau kondisi infrastruktur seperti drainase dan tanggul. Langkah antisipasi yang terkoordinasi akan sangat membantu mengurangi risiko dan dampak dari bencana hidrometeorologi selama musim hujan berlangsung.
Terpopuler
1
Ikut Kang Jalal Yuk!, Pelatihan Tukang Jagal Halal LTMNU Pringsewu
2
IPNU-IPPNU MAN 1 Pringsewu Terbentuk, Persiapan Pelantikan Dikebut
3
Peluncuran CV Rich Makmur International hingga Pesantren Ramah Anak Semarakkan Harlah RMINU
4
Perkuat Peran di Bidang Kesehatan, PW Muslimat NU Jalin Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan Lampung
5
Khutbah Jumat: 3 Cara Meraih Pahala yang Setara dengan Haji bagi yang Tidak Mampu
6
Lindungi Keluarga, Fatayat NU Labuhan Ratu Kecam Keras Fenomena Fantasi Sedarah di Medsos
Terkini
Lihat Semua