Pendidikan

Unila Gelar Bimtek Manajemen Risiko dalam Proses Bisnis Perguruan Tinggi Negeri

Rabu, 26 Juni 2024 | 10:31 WIB

Unila Gelar Bimtek Manajemen Risiko dalam Proses Bisnis Perguruan Tinggi Negeri

Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani membuka pelatihan manajemen risiko dalam proses bisnis perguruan tinggi negeri di Hotel Golden Tulip Springhill, Bandar Lampung, Selasa (25/06/2024)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Satuan Pengendalian Internal (SPI) Universitas Lampung (Unila) menggelar pelatihan manajemen risiko dalam proses bisnis perguruan tinggi negeri di Hotel Golden Tulip Springhill, Bandar Lampung, Selasa (25/06/2024).

 

Kegiatan ini dibuka Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani. Ia mengapresiasi terselenggaranya pelatihan ini sebagai salah satu upaya peningkatkan kualitas tata kelola di lingkungan perguruan tinggi, khususnya dalam aspek kepemimpinan dan manajemen risiko.

 

“Manajemen risiko memerlukan komitmen dan kepemimpinan yang kuat. Untuk menerapkannya, dapat dibangun ketika masing-masing pihak mengetahui tugas, fungsi, dan batas kewenangan masing-masing, serta intensifnya koordinasi di setiap pihak,” kata Rektor dilansir dari laman Unila.

 

Kegiatan bertujuan meningkatkan kepatuhan terhadap perundangan dalam melaksanakan proses bisnis di lingkungan Unila, melakukan mitigasi dengan risiko sedini mungkin, serta meminimalkan risiko yang dapat menghambat visi, misi, tujuan, dan sasaran ataupun target di Unila.

 

Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi, yang pertama terkait Best Practice Universitas Negeri Padang (UNP): Implementasi Kewenangan dan Koordinasi Antarpemimpin dalam Proses Bisnis Perguruan Tinggi, yang disampaikan Prof Syahril.

 

Pada materi ini dapat disimpulkan, manajemen risiko perlu merumuskan peta risiko dan menetapkan peta jalan manajemen risiko, serta peta risiko dapat diantisipasi dengan SOP yang benar.

 

Materi kedua terkait penumbuhan budaya sadar risiko dan jenis-jenis kasus risiko di perguruan tinggi yang disampaikan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Nani Ulina Kartika Nasution.

 

"Strategi membangun manajemen risiko dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi secara berkala atau efektivitas mitigasi risiko dan penerapan manajemen risiko, serta membangun budaya sadar risiko (reward dan punishment, keputusan berbasis informasi risiko)," kata Nani.

 

Materi ketiga mengaji praktik penganggaran berbasis risiko oleh Prof Marselina. Ia menyatakan, risiko dapat terjadi dalam kategori strategis, operasional, keuangan, kepatuhan, dan kecurangan. Oleh karena itu perlu langkah-langkah pengendalian risiko.

 

Materi terakhir berkaitan dengan pengenalan sistem manajemen risiko Unila yang dipaparkan Trio Santoso dan Rialdi Azhar. Rangkaian pelatihan ditutup dengan sesi tanya jawab.

 

Kegiatan juga turut dihadiri Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila  Anna Gustina Zainal, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Habibullah Jimad, para dekan ketua lembaga, kepala UPT, koordinator bagian dan subkoordinator, serta staf di lingkungan Unila.

 

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing pihak, serta mengetahui konsep dasar manajemen risiko, dan bagaimana cara menerapkan anggaran dengan efektif.