Halaqah Forum Komunikasi Pondok Pesantren, Ini Pesan Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Pimpinan pondok pesantren harus mensosialisasikan kepada pengajar serta santri tentang penyebab, dampak bagi pelaku dan korban, cara pencegahan, serta penyembuhan dari perundungan.
Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Prof Hj Nirva Diana pada acara Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Lampung, di Hotel Marcopolo Bandar Lampung.
Kegiatan tersebut dalam rangka penguatan pondok pesantren melalui Program Ramah Anak, Pencegahan Kekerasan/Bullying, dan Pendampingan Korban.
“Saya berharap, pesantren sebagai lembaga pendidikan khusus keagamaan yang melahirkan generasi-generasi tangguh, serta unggul siap menyongsong Indonesia emas 2045,” katanya yang juga sebagai Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (KPRK MUI) Lampung itu
Dengan demikian, lanjutnya, jangan sampai karena perilaku perundungan, mereka kehilangan kesempatan meraih masa depan cemerlang.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua FKPP Lampung Andi Warisno dan Kepala Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Keagamaan Islam dan Pondok Pesantren (Pakipontren) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Lampung, kegiatan berlangsung secara panel diskusi.
Dihadiri peserta yang terdiri dari Kasi Pakipontren Kemenag kabupaten/Kota dan para pimpinan pondok pesantren se-Lampung.
Sementara, Sekretaris KPRK MUI, Hayesti Maulida mengatakan, pihaknya memiliki program nasional untuk menggerakkan stop-bullying, kekerasan dan pelecehan seksual di ponpes sehingga menjadi entitas ramah anak.
“Pesantren harus menjadi tempat belajar agama, tafaqquh fiddien yang nyaman, aman, menenangkan dan menggembirakan,” katanya.
Untuk diketahui, kampanye pesantren ramah anak ini akan dilanjutkan dengan silaturahim ke pesantren yang di Lampung.