• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 18 Mei 2024

Pendidikan

Halaqah Forum Komunikasi Pondok Pesantren, Ini Pesan Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan

Halaqah Forum Komunikasi Pondok Pesantren, Ini Pesan Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan
Dekan FTK UIN Raden Intan, Prof Hj Nirva Diana pada acara Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Lampung. (Foto: Istimewa)
Dekan FTK UIN Raden Intan, Prof Hj Nirva Diana pada acara Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Lampung. (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Pimpinan pondok pesantren harus mensosialisasikan kepada pengajar serta santri tentang penyebab, dampak bagi pelaku dan korban, cara pencegahan, serta penyembuhan dari perundungan.

 

Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Prof Hj Nirva Diana pada acara Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Lampung, di Hotel Marcopolo Bandar Lampung.


Kegiatan tersebut dalam rangka penguatan pondok pesantren melalui Program Ramah Anak, Pencegahan Kekerasan/Bullying, dan Pendampingan Korban.


“Saya berharap, pesantren sebagai lembaga pendidikan khusus keagamaan yang melahirkan generasi-generasi tangguh, serta unggul siap menyongsong Indonesia emas 2045,” katanya yang juga sebagai Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (KPRK MUI) Lampung itu


Dengan demikian, lanjutnya, jangan sampai karena perilaku perundungan, mereka kehilangan kesempatan meraih masa depan cemerlang.


Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua FKPP Lampung Andi Warisno dan Kepala Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Keagamaan Islam dan Pondok Pesantren (Pakipontren) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Lampung, kegiatan berlangsung secara panel diskusi. 


Dihadiri peserta yang terdiri dari Kasi Pakipontren Kemenag kabupaten/Kota dan para pimpinan pondok pesantren se-Lampung. 


Sementara, Sekretaris KPRK MUI, Hayesti Maulida mengatakan, pihaknya memiliki program nasional untuk menggerakkan stop-bullying, kekerasan dan pelecehan seksual di ponpes sehingga menjadi entitas ramah anak.


“Pesantren harus menjadi tempat belajar agama, tafaqquh fiddien yang nyaman, aman, menenangkan dan menggembirakan,” katanya. 


Untuk diketahui, kampanye pesantren ramah anak ini akan dilanjutkan dengan silaturahim ke pesantren yang di Lampung.


Pendidikan Terbaru