Khutbah Jumat: Mengisi Maulid dengan Meneladani Sifat Pemaafnya Nabi
Rabu, 11 September 2024 | 07:00 WIB
Yudi Prayoga
Penulis
Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw adalah acara rutin yang dilaksanakan oleh mayoritas kaum muslimin untuk mengingat, menghayati, dan memuliakan kelahiran Rasulullah. Menurut catatan Sayyid al-Bakri, pelopor pertama kegiatan maulid adalah al-Mudzhaffar Abu Sa’id, seorang raja di daerah Irbil, Baghdad.
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, mengatakan:
وَالْحَاصِلُ اَنّ الْاِجْتِمَاعَ لِاَجْلِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ اَمْرٌ عَادِيٌّ وَلَكِنَّهُ مِنَ الْعَادَاتِ الْخَيْرَةِ الصَّالِحَةِ الَّتِي تَشْتَمِلُ عَلَي مَنَافِعَ كَثِيْرَةٍ وَفَوَائِدَ تَعُوْدُ عَلَي النَّاسِ بِفَضْلٍ وَفِيْرٍ لِاَنَّهَا مَطْلُوْبَةٌ شَرْعًا بِاَفْرِادِهَا.
Artinya: Bahwa sesungguhnya mengadakan Maulid Nabi saw merupakan suatu tradisi dari tradisi-tradisi yang baik, yang mengandung banyak manfaat dan faidah yang kembali kepada manusia, sebab adanya karunia yang besar. Oleh karena itu dianjurkan dalam syara’ dengan serangkaian pelaksanaannya (Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Mafahim Yajibu An-Tushahha, hal. 340).
Khutbah I
الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Hadirin rahimakumullah,
Pada hari yang penuh berkah ini, khatib mengajak kepada jamaah Jumat sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan takwa inilah Allah menjanjikan kemuliaan bagi hamba-hamba-Nya. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu (QS Al-Hujurat: 13).
Hadirin rahimakumullah,
Segala puji milik Allah swt, Tuhan yang senantiasa selalu memberikan kita kenikmatan berupa jasmani maupun rohani, sehingga kita masih diberikan kenikmatan untuk berjumpa dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad saw. Juga kita masih bisa melaksanakan rangkaian ibadah shalat Jumat di masjid ini dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
Shalawat beserta salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. Nabi yang kelahirannya dinantikan umat manusia di muka bumi, nabi yang menegakkan ketauhidan, estafet dari nabi-nabi sebelumnya dan nabi yang menyempurnakan akhlak manusia.
Hadirin rahimakumullah,
Alhamdulillah, kini kita berada di bulan Rabiul Awal, atau yang disebut dengan maulid, yakni bulan di mana Nabi Agung Muhammad saw dilahirkan ke dunia ini. Pada bulan ini, seluruh umat Islam di dunia merayakan kelahirannya dengan penuh kegembiraan dan beragam perayaan sesuai tradisi dan kebudayaannya masing-masing.
Karena Nabi Muhammad saw, merupakan nabi yang pantas untuk dirayakan. Mulai dari segi akhlaknya, keteladanannya juga spiritualnya menjadi bukti bahwa beliau merupakan makhluk yang istimewa.
Mengenai akhlak nabi yang perlu diteladani, Allah swt berfirman dalam Surat al-Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Hadirin rahimakumullah,
Salah satu akhlak nabi yang sangat indah dan wajib kita contoh, adalah sifat pemaafnya. Dikisahkan bahwa suatu hari nabi sedang berkumpul bersama para sahabatnya di masjid.
Seketika, datang seorang Arab Badui dari pedalaman ke masjid. Kemudian ia kencing di salah satu pojokan masjid. Melihat hal tersebut, para sahabat pun marah dan ingin menghukum orang Arab Badui tersebut.
Akan tetapi Rasulullah saw mencegahnya. Beliau membiarkan supaya orang Arab Badui tersebut menyelesaikan buang air kecilnya. Setelah tuntas, kemudian Rasulullah meminta salah satu sahabatnya untuk mengambil air, kemudian menyiram bekas yang dikencingi. Dan orang Arab Badui itu pun dibiarkan pergi oleh Rasulullah saw.
Dari kisah di atas menunjukkan Rasulullah merupakan sosok yang pemaaf, meski perbuatan orang Badui tersebut sudah menyalahi syariat, karena menjadikan masjid menjadi najis. Selain itu, dari kisah tersebut ada hikmah syariat, bahwa Rasulullah secara sadar mengajarkan cara mensucikan najis kencing kepada para sahabatnya.
Hadirin rahimakumullah,
Ada lagi kisah seorang penyair Arab, bernama Ka’ab ibn Zuhayr yang memusuhi Nabi saw. Ia menciptakan syair-syair untuk menentang Rasulullah dan ajarannya. Ketika Fathul Makkah pada tahun 8 Hijriah, Ka’ab merupakan salah satu yang melarikan diri. Bujayr yang merupakan saudara Ka’ab telah dahulu masuk Islam menyarankan Ka’ab untuk menemui Rasulullah, sebab siapa pun yang datang pada beliau dan mengakui kesalahannya, maka akan diberi maaf.
Ka’ab pun mendatangi Rasulullah dan beberapa sahabat beliau berdiri ingin menyerang Ka’ab, akan tetapi Rasulullah saw mencegahnya dan mendengarkan penyesalan Ka’ab. Lalu ia bertobat dengan tulus dan Rasul memaafkannya. Bahkan Ka’ab membacakan bait-bait syair yang dinamakan “Banat Su’ad” hingga nabi pun senang dan menghadiahinya mantel yang terbuat dari bulu.
Hadirin rahimakumullah,
Keluhuran akhlak Nabi dapat disaksikan oleh seluruh para sahabat dan keluarganya. Siti Aisyah ra, yang merupakan istri Rasulullah, menceritakan tentang kemuliaan akhlak Nabi:
لَمْ يَكُنْ فَاحِشًا وَلَا مُتَفَحِّشًا وَلَا صَخَّابًا فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ
Artinya: Siti Aisyah menceritakan, Rasulullah bukanlah seorang yang buruk perilakunya, tidak pula menjelek-jelekkan orang lain. Beliau tidak suka berteriak di pasar. Beliau bukanlah tipe orang yang membalas keburukan dengan keburukan, namun beliau selalu memaafkan dengan lapang dada (Hadits riwayat al-Tirmidzi).
Hadirin rahimakumullah,
Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, baik yang membaca maupun yang mendengarkannya. Semoga kita selalu menjadi hamba yang gemar bershalawat kepada Nabi Muhammad saw dan menjadi umat terbaiknya. Aamin ya rabbal alamin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Yudi Prayoga, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Cara Meraih Pahala yang Setara dengan Haji bagi yang Tidak Mampu
2
Anggota DPRD Lampung Minta Dinas Pendidikan Konsisten Terapkan Jalur SPMB
3
Peluncuran CV Rich Makmur International hingga Pesantren Ramah Anak Semarakkan Harlah RMINU
4
Perkuat Peran di Bidang Kesehatan, PW Muslimat NU Jalin Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan Lampung
5
Diikuti 46 Peserta, Muli Mekhanai Asal Bandar Lampung dan Tulang Bawang Tampil sebagai Pemenang
6
Tasyakuran Harlah Ke-71 RMINU, PWNU Lampung Harap Pesantren Jadi Basis Penjaga Nilai Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua