Warta

Semangat Dakwah Santri Tak Boleh Kalah dengan Mereka yang Belajar Agama secara Instan

Kamis, 20 Maret 2025 | 04:56 WIB

Semangat Dakwah Santri Tak Boleh Kalah dengan Mereka yang Belajar Agama secara Instan

Penutupan Safari Ramadhan Santri Hidayatul Mubtadi’at Lirboyo di Pesantren Al Husna Pringsewu, Rabu (19/3/2025). (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, H Muhammad Faizin mengajak para santri dan alumni pesantren untuk terus bersemangat berdakwah. Hal ini diwujudkan di antaranya dengan menunjukkan jati diri sebagai generasi penerus ulama yang memiliki otoritas dalam bidang keilmuan agama.

 

Menurutnya, di era digital saat ini banyak orang belajar agama secara instan melalui internet, Google, dan YouTube. Mereka menjadikan teknologi dan informasi yang ada di dunia maya sebagai tujuan. Bukan sebagai wasilah atau perantara dalam belajar ilmu agama. Kesadaran untuk berguru dan mendapatkan bimbingan langsung kepada ulama berkurang.

 

"Akibatnya, cara belajar yang tidak tepat ini berpengaruh kepada keberkahan ilmu yang didapat. Dampaknya, semangat beragamanya tinggi namun keilmuan agama tidak berkualitas," ujarnya.

 

Sebaliknya, para santri telah menimba ilmu agama secara intensif kepada guru-guru yang memiliki sanad dan silsilah keilmuan hingga Rasulullah saw. Mereka belajar dalam waktu yang lama diiringi riyadah dan perjuangan.

 

Oleh karena itu, ketika terjun di masyarakat, santri harus menunjukkan jati diri sebagai ahli agama yang berkompeten dan semangatnya tidak boleh kalah dengan yang belajar agama secara instan dan berani tampil di depan umum.

 

“Semangat santri jangan sampai kalah dengan orang-orang yang bersemangat agamanya tinggi namun tidak memiliki kemampuan keilmuan yang mumpuni," tegasnya dalam acara penutupan Safari Ramadhan Santri Hidayatul Mubtadi’at Lirboyo di Pesantren Al Husna Pringsewu, Rabu (19/3/2025).

 

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak para alumni pesantren untuk berkiprah dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama saat sudah terjun ke masyarakat. Menurutnya, alumni harus berkhidmat di struktural NU sesuai dengan kapasitasnya.

 

"Alumni pesantren bisa berkontribusi dalam berbagai bidang seperti politik, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat," tambahnya.

 

Sementara itu terkait khidmah di NU, Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL), Gus Son Haji menegaskan bahwa santri Lirboyo harus mengingat pesan para masyayikh Lirboyo untuk berkhidmat di NU. 

 

“Para masyayikh Lirboyo tidak rela jika santri mereka tidak berkhidmat di NU. Siapa yang berkhidmat, pasti akan dimuliakan,” ujarnya.

 

Ia juga mengingatkan bahwa santri tidak perlu khawatir terhadap rezeki di dunia, karena Allah swt lah yang mengaturnya. Menurutnya, jika seseorang telah memiliki ilmu, maka dunia akan mengikutinya.

 

Pengasuh Pesantren Al Husna, KH Abdul Hamid, mengungkapkan bahwa kehadiran santri dari Lirboyo di pesantrennya menjadi inspirasi bagi santri Al Husna. “Mereka berbagi ilmu dan mampu menunjukkan kualitas keilmuannya,” ungkapnya.

 

Acara ini turut dihadiri oleh KH Anwar Zuhdi Mustasyar PCNU Pringsewu, KH Hambali Rais Syuriah PCNU Pringsewu, serta para pengurus HIMASAL Provinsi Lampung dan alumni Pesantren Lirboyo di Pringsewu. Dalam kesempatan tersebut, juga digelar doa dan haul ke-71 pendiri Pesantren Lirboyo, KH Abdul Karim.

 
Safari Ramadhan Santri Hidayatul Mubtadi’at Lirboyo di Pesantren Al Husna Pringsewu, Rabu (19/3/2025).