Warta

Pertahankan Kemerdekaan RI, Ketua PCNU Pringsewu: Waspadai Penjajahan Data

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 05:17 WIB

Pertahankan Kemerdekaan RI, Ketua PCNU Pringsewu: Waspadai Penjajahan Data

Ketua PCNU Pringsewu, H Muhammad Faizin pada kegiatan Ansor Fatayat Bershalawat di Gedung PCNU Kabupaten Pringsewu, Sabtu (22/8/2025).

Pringsewu, NU Online Lampung 

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, H Muhammad Faizin, mengungkapkan pentingnya mempertahankan kemerdekaan yang telah diwariskan oleh para pejuang. Mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dilakukan dengan mewaspadai penjajahan modern melalui data.

 

Menurutnya, di era modern penjajahan tidak lagi hadir dengan senjata dan kekerasan, tetapi dengan cara yang lebih halus melalui kecanggihan teknologi. Saat ini data adalah sumber daya yang sangat berharga, bahkan lebih mahal daripada minyak dan emas. 

 

Di era Artificial Intelligence (AI), data telah menjadi aset yang sangat berharga, bahkan disebut sebagai “minyak baru” yang menggerakkan roda perkembangan teknologi. 

 

Hampir seluruh inovasi berbasis AI. Karena itu, menjaga data bukan hanya soal teknis, tetapi juga menyangkut etika, privasi, dan keberlangsungan kehidupan digital manusia.

 

Pihak luar dapat menggunakan data pribadi untuk menguasai ideologi, mengendalikan pola pikir, bahkan merusak tradisi dan budaya bangsa. Melalui kecanggihan internet, artificial intelligence, dan teknologi digital lainnya, penjajahan bisa kembali masuk tanpa disadari. 

 

Situasi ini diperparah dengan fenomena big data yang memungkinkan analisis perilaku individu secara detail. Dituntut setiap individu untuk lebih cerdas dalam mengelola informasi pribadi yang dibagikan, baik di media sosial maupun dalam layanan digital lainnya.

 

"Penting bagi kita untuk berhati-hati dalam pemanfaatan teknologi, menjaga kerahasiaan data pribadi, dan tetap teguh menjaga tradisi Aswaja sebagai benteng ideologi. Waspadai penjajahan data," katanya saat kegiatan Ansor Fatayat Bershalawat yang digelar di Gedung PCNU Kabupaten Pringsewu, Sabtu (22/8/2025).

 

Oleh karena itu ia berpesan kepada banyak para generasi muda khususnya Ansor dan Fatayat untuk senantiasa menjadi generasi yang cerdas dan mampu dengan cerdas mengelola kecanggihan teknologi untuk kemaslahatan umat. Ansor dan Fatayat merupakan sosok penerus tongkat estafet Nahdlatul Ulama ke depan.

 

Seperti tubuh manusia, Badan Otonom Ansor adalah otot Nahdlatul Ulama yang menguatkan pergerakan sehingga mampu mewujudkan visi dan mis para muassis NU. 

 

Gerakan Pemuda Ansor, dengan semangat kepemudaannya lanjutnya, berdiri di garis depan menjaga ulama, membela keutuhan NKRI, serta menjadi tameng dari rongrongan ideologi yang mengancam persatuan bangsa. Ansor memberikan kekuatan nyata pada NU melalui militansi, kemandirian, dan kesiapsiagaan kader-kadernya. 

 

"Dari barisan Banser hingga kader ideologis, Ansor adalah energi penggerak yang membuat NU tegas dalam melangkah," lanjutnya.

 

Begitu pula Fatayat seperti darah yang menghantarkan nutrisi sehingga NU bisa terus melanjutkan eksistensi untuk peradaban yang mulia. Kehadiran kader perempuan muda ini menjadikan NU dinamis, penuh kreativitas, dan relevan dengan zaman. 

 

Fatayat mengisi ruang-ruang strategis, dari pendidikan, advokasi perempuan dan anak, hingga peran sosial-politik yang memperkuat jaringan NU di masyarakat. 

 

"Kehadiran banom memastikan NU bukan hanya organisasi keagamaan, tetapi juga organisasi perjuangan yang terus bergerak mengisi kemerdekaan," tegasnya.

 

Hadir pada kegiatan tersebut Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu KH Taufik Qurrohim, Ketua PC GP Ansor Pringsewu Lukman Hakim, Ketua PC Fatayat NU Siti Aisyah, dan segenap pengurus NU dan Badan Otonom serta para anggota Ansor, Fatayat, Banser dari Kecamatan se Kabupaten Pringsewu. Kegiatan Shalawat dipimpin oleh Habib Usman Al Jufri, Pimpinan Majelis Ngaso Pringsewu.

 
Kegiatan Ansor Fatayat Bershalawat yang digelar di Gedung PCNU Kabupaten Pringsewu, Sabtu (22/8/2025).