Lokasi Penutupan Muktamar Ke-34 NU Akan Diselenggarakan di UIN Raden Intan
Jumat, 12 November 2021 | 07:00 WIB
Jakarta, NU Online Lampung
Panitia Nasional Muktamar ke-34 menetapkan beberapa tempat yang akan digunakan sebagai lokasi muktamar via Konferensi Pers di channel youtube TVNU, pada Kamis (11/11). Penetapan lokasi muktamar ini adalah pembagian untuk tempat sidang pleno, komisi, dan penutupan.
Dalam konferensi pers ini dihadiri oleh Ketua Steering Committe (SC) Prof H M. Nuh, Ketua Organizing Committe (OC) KH Imam Aziz, dan Savic Ali dari Divisi Media Network.
Kiai Imam Aziz, Ketua Organizing Committe (OC) atau merupakan panitia pelaksanaan teknis muktamar menyampaikan, waktu hanya tersisa 40 hari lagi menjelang Muktamar Ke-34 NU. "Pelaksanaan muktamar diselenggarakan di Provinsi Lampung yaitu di Kota Bandar Lampung dan di Kabupaten Lampung Tengah. Untuk di Lampung Tengah akan dipusatkan di Pesantren Darussa'adah," ungkapnya
Lanjutnya, untuk kegiatan-kegiatan lain akan disebar atau dibagi ke tiga Universitas yang ada di Bandar Lampung, seperti UIN Raden Intan, Universitas Lampung, dan Universitas Malahayati.
Untuk ketiga kampus tersebut nantinya akan diselenggarakan sidang komisi dan sidang bahtsul masail. "Adapun untuk penutupan akan diselenggarakan di UIN Raden Intan pada 25 Desember 2021 mendatang," kata Kiai Imam.
UIN memiliki ballroom dengan kapasitas 2.000 sampai 2.500 orang. Selain itu ada juga Gedung Serba Guna Fakultas Syari'ah dengan kapasitas 500 sampai 1.000 orang.
Sedangkan untuk penutupan Muktamar Ke-34, UIN Raden Intan menyiapkan Gedung Serba Guna dengan kapasitas 5.000 sampai 10.000 orang.
Panitia Muktamar Ke-34 NU berkomitmen menerapkan protokol kesehatan. Panita menyampaikan akan mengatur kegiatan agar tidak terjadi kerumunan dengan membagi dalam empat lokasi.
"Untuk kepesertaan kami hanya membatasi 3 orang, baik yang mewakili Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan Pengurus Cabang Istimewa. Dengan pembatasan ini berarti hanya setengah dari normalnya peserta muktamar, apabila tidak dalam kondisi pandemi Covid-19, " kata H Imam Aziz.
(Dian Ramadhan)