Warta

Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan Awal Rabiul Akhir Jatuh pada 4 Oktober 2024

Kamis, 3 Oktober 2024 | 20:22 WIB

Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan Awal Rabiul Akhir Jatuh pada 4 Oktober 2024

Ilustrasi Rukyatul Hilal. (Foto: NU Online/ Suwitno)

Jakarta, NU Online Lampung

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa awal Rabiul Akhir 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 3 Oktober 2024, hal tersebut karena hilal dapat teramati di beberapa daerah di Indonesia. 

 

Keputusan tersebut sebagaimana tercantum dalam surat keputusan tentang awal bulan Rabiul Akhir 1446 H, yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU KH Asmui Mansur tertanggal Kamis (3/10/2024). 

 

Dalam surat tersebut menyatakan telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Kamis Pon 29 Rabiul Awal atau 3 Oktober 2024, dan dilaporkan terdapat beberapa lokasi melihat hilal.

 

“Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Rabiul Akhir 1446 H jatuh pada Jumat Wage atau 4 Oktober 2024 mulai malam Jumat atas dasar rukyah,” isi surat pemberitahuan ikhbar PBNU.

 

“Jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Indonesia diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Rabiul Akhir 1446 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah/cabangnya masing-masing,” lanjut bunyi pengumuman tersebut. 

 

Adapun data hisab hilal 29 Rabiul Awal 1446 H atau bertepatan dengan Kamis Pon, 3 Oktober 2024 M adalah 4 derajat 45 menit 56 detik dengan elongasi 7 derajat 16 menit 23 detik dan lama hilal di atas ufuk 22 menit 48 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Kamis Pon 3 Oktober 2024 M pukul 01:50:38 WIB
 

Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama. 

 

Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 3 derajat 46 menit dan elongasi hilal hakiki 6 derajat 15 menit, serta lama hilal di atas ufuk 18 menit 28 detik.

 

Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Provinsi Jawa Barat. Ketinggian hilal di sana mencapai 4 derajat 49 menit, elongasi hilal hakiki 7 derajat 17 menit, dan lama hilal di atas ufuk 23 menit 03 detik. 

 

Data di atas menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk, dan telah memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal sudah mencapai 3 derajat dan elongasi lebih dari 6,4 derajat.