Warta

Kolaborasi dengan AIMI, Fatayat NU Lampung Selatan Gelar Edukasi Ibu Hamil dan Menyusui

Ahad, 10 November 2024 | 18:06 WIB

Kolaborasi dengan AIMI, Fatayat NU Lampung Selatan Gelar Edukasi Ibu Hamil dan Menyusui

PC Fatayat NU Lampung Selatan bersama AIMI saat menggelar edukasi bagi ibu hamil dan menyusui di Balai Desa Kertosari, Tanjung Sari, Lampung Selatan, Ahad (10/11/2024). (Foto: Istimewa)

Lampung Selatan, NU Online Lampung 

Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Lampung Selatan bersama Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Lampung menggelar penyuluhan atau edukasi bagi ibu hamil dan menyusui di Balai Desa Kertosari, Tanjung Sari, Lampung Selatan, Ahad (10/11/2024)

 

Peserta penyuluhan ini terdiri dari anggota dan kader Fatayat NU serta ibu hamil dan menyusui yang ada di Kecamatan Tanjung Sari sekitar 70 orang.

 

Ketua PC Fatayat NU Lampung Selatan, Mukhoyyaroh menyampaikan pentingnya pemberian ASI yang optimal dapat meningkatkan imunitas dan mencegah berbagai penyakit tidak menular di masa depan.

 

"ASI juga merupakan salah satu cara pencegahan stunting pada balita, serta pengoptimalan pemberian ASI pada bayi dapat menghasilkan generasi masa depan yang lebih baik menuju Indonesia emas," ujarnya.

 

Narasumber dari AIMI Lampung, Ritma Fatkhi Khalida menyampaikan mengenai posisi dan pelekatan menyusui yang baik dan benar. 

 

"Penting juga untuk inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi yang baru lahir serta kontak kulit antara ibu dan anak," ujarnya.

 

Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan mengenai ASI ekslusif juga memiliki banyak manfaat bagi bayi dan ibu, perbandingan kandungan susu formula dengan ASI.

 

"Beberapa risiko yang ada pada penggunaan susu formula di antaranya, susu formula bukan produk seteril, risiko penyajian, risiko keuangan," ungkapnya.

 

Sementara itu, narasumber kedua, Rusmala Dewi, menyampaikan, hal yang harus dipersiapkan seorang ibu yang akan menyusui bayinya adalah mempersiapkan tubuh, pikiran, dan jiwa.

 

"Fase ASI yang dihasilkan oleh tubuh ibu menyusui yaitu fase foremilk yang berwarna putih agak encer dan hindmilk yaitu ASI yang berwarna agak kuning dan kental," tuturnya.

 

Selain itu, juga tidak ada posisi menyusui yang salah, semua tergantung posisi yang nyaman bagi ibu dan bayi agar bayi bisa menyusu efektif. Ada beberapa teori menyusui yaitu mendekap, mendekap silang, dekapan samping, tidur miring, dan rebahan/lard back.

 

"Ciri-ciri pelekatan menyusui efektif di antaranya, dagu bayi menempel di payudara, sebagian besar aerola masuk ke mulut bayi, bibir bayi mengarah keluar, serta hidung bayi bebas, tidak tertutup payudara," katanya.

 

Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Selatan Kiai Ali Mahmudi, Ketua MWCNU Tanjung Sari, Kepala Desa Kertosari, serta lembaga dan badan otonom di Kecamatan Tanjung Sari.

(Arif Wijayanti)