Ketum IPPNU Ajak Kader IPNU–IPPNU Lampung Perkuat Adaptasi di Era Digital
Rabu, 20 Agustus 2025 | 10:53 WIB

Ketum IPPNU, Whasfi Velasufah saat bersilaturahim dengan pengurus PW IPNU–IPPNU Lampung, Rabu (20/8/2025). (Foto: Istimewa)
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Silaturahim Ketua Umum PP IPPNU, Whasfi Velasufah di PW IPNU–IPPNU Lampung menjadi ruang penuh makna. Pertemuan tersebut dilakukan di Cafe Kiyo Time Pramuka Bandar Lampung, Rabu (20/8/2025).
Momen ini tidak hanya berisi tatap muka dan saling mengenal, melainkan juga peneguhan arah gerakan pelajar NU di tengah derasnya arus zaman.
Dalam arahannya, Ketum IPPNU menekankan pentingnya adaptasi di era digital. Menurutnya, dunia hari ini bergerak sangat cepat.
Informasi melaju tak terbendung, ruang belajar berpindah dari kelas-kelas fisik menuju layar-layar digital, dan cara kita berorganisasi pun dituntut untuk semakin luwes.
"Menghadapi perubahan, kita tidak bisa lagi berdiam diri. Adaptasi adalah kunci agar pelajar NU tidak tertinggal dalam pusaran digitalisasi," ujarnya.
Ia mengatakan, IPNU–IPPNU harus mampu menghadirkan Pusat Layanan Data SDM dan Informasi Digital. Langkah ini penting agar organisasi pelajar NU tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif, mengelola pengetahuan, mendata potensi kader, sekaligus membuka ruang penguatan kapasitas digital bagi anggota.
"Dengan begitu, IPNU–IPPNU tidak sekadar menjadi organisasi kaderisasi, tetapi juga gudang informasi dan pusat inovasi," ungkapnya.
Whasfi mengingatkan, NU memiliki tanggung jawab sosial dalam merespons transformasi digital. Teknologi, katanya, tidak boleh hanya dilihat sebagai alat hiburan atau konsumsi, tetapi harus ditempatkan sebagai instrumen dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan.
"Jika pelajar NU mampu menguasai ruang digital, maka wajah NU akan hadir di tengah masyarakat dengan wajah yang ramah, solutif, dan relevan dengan zaman," katanya.
Sementara itu, Ketua PW IPNU Lampung, Dede Muhammad Irfan, menegaskan apa yang disampaikan Ketum IPPNU sejalan dengan visi besar PW IPNU–IPPNU Lampung.
"Transformasi digital bukanlah ancaman, melainkan peluang. Yang kita perlukan adalah strategi, keberanian, dan kesungguhan untuk menggarap ruang digital sebagai ladang perjuangan baru," ujarnya.
Menurutnya, Lampung sebagai daerah yang kaya dengan potensi anak muda harus mampu melahirkan pelajar NU yang cerdas secara intelektual, matang secara emosional, serta tangguh secara digital.
IPNU–IPPNU, kata Dede, harus hadir bukan hanya di kelas-kelas belajar, tetapi juga di ruang maya, di mana suara anak muda dipertarungkan.
Silaturahim ini pun menjadi titik pijak baru, bagaimana IPNU–IPPNU Lampung berkomitmen melanjutkan gerak organisasi dengan dua kekuatan utama, tradisi yang kokoh dan inovasi yang progresif.