Mulai hari ini, 7 Juni 2025 kita memasuki Hari Tasyrik, yaitu hari di mana umat Muslim dilarang berpuasa. Hari Tasyrik yang disebut sebagai hari makan dan minum itu berlangsung selama tiga hari, yaitu 11,12, dan 13 Dzulhijjah.
Pada hari tasyrik ini juga umat Muslim masih dapat menyembelih hewan kurban, dan melantunkan bacaan takbir setiap usai shalat fardhu dan sunnah.
Penamaan hari tasyrik merujuk pada kata tasyriq yang artinya penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Tetapi Hari Tasyrik biasanya merujuk pada tiga hari setelah Hari Nahar (10 Dzulhijah).
Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, disebut Hari Tasyrik karena pada hari itu orang menjemur daging untuk menjadikannya dendeng.
Hari Tasyrik sebagai hari makan dan minum disebut antara lain dalam hadits riwayat Imam Muslim, yaitu:
عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ
Artinya: Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir” (HR Muslim).
Keutamaan Hari Tasyrik
Hari Tasyrik merupakan waktu istimewa untuk ibadah. Hari Tasyrik mendapat keistimewaan untuk ibadah karena pada hari-hari ini merupakan waktu di mana kebanyakan orang lalai. Ini salah satu keutamaan yang terkandung di Hari Tasyrik.
Imam Bukhari mengutip hadits keutamaan Hari Tasyrik sebagai waktu istimewa untuk ibadah yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas ra:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَّ أَنَّهُ قَالَ مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ
Artinya: Dari sahabat Ibnu Abbas ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, “Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini” (HR Bukhari).
Amalan pada Hari Tasyrik
Dilansir dari NU Online, ulama berbeda pendapat perihal amal yang utama pada Hari Tasyrik. Namun demikian, pada intinya amalan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Memperbanyak takbir.
Imam Bukhari meriwayatkan hadits perihal amal pada Hari Tasyrik. Ia mengutip pandangan Ibnu Abbas ra. Perihal perintah zikir pada hari-hari tertentu yang dipahami sebagai Hari Tasyrik di Surat Al-Baqarah ayat 203.
وقال ابنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُواْ اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ أَيَّامُ العَشْرِ والأَيَّامُ المَعْدُوْدَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ وكَانَ ابنُ عُمَرُ وأَبُو هُرَيْرَةَ كَانَا يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِي أيَّامِ العَشْرِ يُكبِّرَانِ، ويُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهِمَا وكَبَّرَ مُحَمَّدٌ بْنُ عَلِيٍّ خَلْفَ النَافِلَةِ
Artinya: Ibnu Abbas ra mengatakan, “Sebutlah nama Allah (zikirlah) pada hari tertentu” (Surat Al-Baqarah ayat 203). “Hari 10 dan hari-hari tertentu adalah Hari Tasyrik.” Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra keluar ke pasar pada hari 10 sambil bertakbir. Orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. Muhammad bin Ali juga bertakbir setelah shalat sunnah (HR Bukhari).
Imam Bukhari dalam bab ini juga mengutip sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang bertakbir pada Hari Tasyrik. Ia juga meriwayatkan Muhammad bin Ali yang bertakbir setelah melaksanakan shalat sunnah.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani mengutip pandangan serupa sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari perihal anjuran takbir selesai shalat.
2. Memperbanyak tahlil, tahmid, dan takbir.
Ibnu Hajar Al-Asqalani pada akhir pembahasan amal pada Hari Tasyrik mengutip riwayat hadits yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.
وقد وقع في رواية بن عمر من الزيادة في آخره فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّكْبِيْرِ
Artinya: “Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, ‘Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik"
3. Berbagai jenis amal ibadah.
Al-Asqalani mengutip pendapat Ibnu Abi Jamrah. Menurutnya, Islam tidak menentukan amal atau zikir tertentu pada Hari Tasyrik.
Menurutnya, amal apapun asal dilakukan pada Hari Tasyrik tetap lebih utama daripada amal yang sama di luar Hari Tasyrik
. وقال بن أبي جمرة الحديث دال على أن العمل في أيام التشريق أفضل من العمل في غيره
Artinya: Ibnu Abi Jamrah mengatakan, "Hadits ini menunjukkan bahwa amal apapun pada Hari Tasyrik lebih utama daripada amal yang sama di luar Hari Tasyrik."
Pada prinsipnya, Hari Tasyrik memang waktu istimewa untuk ibadah sehingga apapun amal ibadahnya asal dilakukan pada waktu-waktu yang istimewa maka ganjarannya juga istimewa.