Pekan terakhir bulan Rajab adalah waktu yang masih istimewa, karena masih termasuk ke dalam bulan Rajab. Meskipun tidak ada amalan yang khusus diwajibkan pada minggu terakhir bulan ini, kita sebagai umat Islam memperbanyak ibadah dan amalan baik lainnya, karena bulan Rajab adalah bulan yang dihormati dan mulia dalam Islam.
Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan di minggu terakhir bulan Rajab:
Pertama, memperbanyak dzikir dan doa
Mengingat bulan Rajab adalah bulan yang penuh berkah, memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah adalah amalan yang sangat dianjurkan. Dzikir dapat berupa tasbih, tahmid, tahlil, atau kalimat-kalimat lain yang mengingatkan kita akan kebesaran Allah.
Doa-doa juga bisa dipanjatkan agar Allah memberikan keberkahan, rahmat, dan ampunan. Terutama memperbanyak doa Rajab. Sebagaimana yang dikutip dari kitab Al-Adzkâr An-Nawawiyah yang ditulis Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ.
Artinya: Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.
Kedua, berpuasa sunnah
Walaupun tidak ada puasa wajib khusus di bulan Rajab, berpuasa sunnah pada hari-hari tertentu tetap dianjurkan. Puasa ini bisa berupa puasa Senin-Kamis, puasa Dawud (berpuasa sehari dan berbuka sehari), atau puasa sunnah muthlak. Puasa adalah cara yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak pahala:
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
Artinya: Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! (HR Abu Dawud dan yang lainnya).
Hadits di atas merupakan anjuran untuk melakukan sekaligus meninggalkan puasa. Maksudnya adalah berpuasa semampunya saja. Hadis tersebut dikutip Sayyid Abu Bakar Syattha', I'ânah at-Thâlibîn, (juz 1, halaman 307).
Di minggu akhir bulan Rajab ini juga, kita masih bisa berpuasa sunnah hari Senin pada tanggal 27 Januari dan puasa sunnah hari Kamis tanggal 30 Januari. Sedangkan puasa Dawud masih bisa kita lakukan dengan berselang satu hari.
Ketiga, shalat sunnah
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah melakukan shalat sunnah. Shalat tahajud di malam hari, shalat duha di pagi hari, atau shalat rawatib yang menyertai shalat wajib adalah amalan yang dapat dilakukan. Shalat sunnah ini tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah tetapi juga menambah keberkahan dalam hidup.
Shalat sunnah rawatib juga memiliki keutamaan umum untuk mengantarkan seorang hamba kepada rida Allah dan kenikmatan surga, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat An-Nasa’i dari Ummu Habibah berikut ini, meski terdapat sedikit perbedaan jumlah rakaat:
ثِنْتَا عَشْرَةَ رَكْعَةً مَنْ صَلَّاهُنَّ، بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ، أَرْبَعُ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَانِ بَعْدَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَانِ قَبْلَ الْعَصْرِ، وَرَكْعَتَانِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ، وَرَكْعَتَانِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ
Artinya: Dua belas rakaat yang ditunaikan seseorang maka sebuah rumah di surga akan dibangunkan untuknya, yakni empat rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat setelah dhuhur, dua rakaat sebelum ashar, dua rakaat setelah magrib, dan dua rakaat sebelum subuh.
Keempat, membaca dan merenungkan Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an setiap hari adalah kebiasaan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Di minggu terakhir bulan Rajab, seseorang bisa memperbanyak bacaan Al-Qur’an dan merenungkan makna ayat-ayat yang dibaca. Ini dapat menambah pemahaman agama dan memperkuat iman.
Banyak sekali keutamaan membaca ayat Al-Qur’an, baik keutamaan membaca ayat Al-Qur’an secara umum maupun secara khusus. Membaca Al-Qur’an sendiri termasuk ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain, sebagaimana yang diriwayatkan oleh an-Nu‘man ibn Basyir:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an (HR al-Baihaqi).
Kelima, memperbanyak istighfar (memohon ampunan)
Istighfar adalah amalan penting yang sangat dianjurkan dalam setiap waktu, terutama di bulan-bulan yang penuh berkah seperti bulan Rajab. Dengan memperbanyak istighfar, seseorang dapat memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuat, baik yang disengaja maupun tidak. Ini juga merupakan cara untuk membersihkan hati dan jiwa.
Dalam kitab Kifayatul Atqiya mengutip dari Sahih Ibn Hibban terdapat sebuah Hadits yang diriwayatkan Ibn Umar:
أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، تُوبُوا إِلَى رَبِّكُمْ، فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَيْهِ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّة
Artinya: Bertobatlah kalian semua kepada Allah. Maka sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya setiap hari sebanyak seratus kali. (Syeikh Abu Bakar Syatha, Kifayah al-Itqiya’ wa Minhaj al-Ishfiya, (Beirut, DKI, 2015, halaman 45).
Keenam, berinfak dan bersedekah
Salah satu bentuk amal yang sangat dianjurkan adalah memberikan sedekah. Sedekah di bulan Rajab, terutama di minggu terakhirnya, diyakini membawa keberkahan. Sedekah dapat diberikan kepada yang membutuhkan, baik berupa uang, makanan, atau bentuk bantuan lainnya. Dengan berinfaq, kita juga dapat membersihkan harta dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. Allah swt berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim (QS Al Baqarah ayat 254).
Ketujuh, menjaga silaturahim.
Mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar kita adalah amalan yang sangat dianjurkan. Menjaga silaturahmi merupakan salah satu cara untuk memperbanyak pahala dan mendapatkan keridhaan Allah. Rasulullah saw bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia bersilaturahim.
Dengan memperbanyak amalan-amalan di atas, diharapkan kita bisa memanfaatkan waktu di minggu terakhir bulan Rajab sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh keberkahan serta pahala yang berlimpah.