Syiar

2 Amalan Dzikir yang Perlu Dibaca saat Sakit

Ahad, 25 Agustus 2024 | 07:30 WIB

2 Amalan Dzikir yang Perlu Dibaca saat Sakit

Ilustrasi sakit (Foto: NU Online)

Semua orang pasti pernah mengalami sakit, baik yang ringan maupun penyakit yang dapat mengganggu aktivitas, hingga harus beristirahat dalam waktu yang cukup lama. Tubuh yang sakit kerap membuat jiwa juga menjadi lemah, banyak mengeluh dan menjadi pesimis terhadap hari esok.


Ketika penyakit sudah menghinggapi tubuh, tentunya kita harus berikhtiar semaksimal mungkin agar dapat sehat kembali. Secara lahir kita harus berobat ke dokter dan mentaati anjurannya, dan secara batin dia harus mendekatkan diri kepada Allah swt di antaranya melalui dzikir. Karena Allah yang menurunkan dan menyembuhkan segala penyakit.


Setidaknya ada dua dzikir yang dapat kita amalkan saat sakit. Pertama, membaca kalimat berikut ini sebanyak 40 kali.


لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ


Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minazzhalimin.


Artinya: Tiada Tuhan selain Engkau, Allah. Mahasuci Engkau. Sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim.


Dzikir itu sebagaimana diungkapkan Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Irsyadul Ibad mengutip hadits Nabi Muhammad saw. Nabi bersabda:


أيُّما مسلمٍ قال في مرضِه لا إلهَ إلَّا أنت سبحانك إنِّي كنتُ من الظَّالمين أربعين مرَّةً فمات في مرضِه ذلك أُعطِي له أجرَ شهيدٍ ، وإن برئ برئ وقد غُفِرت له جميعُ ذنوبِ


Artinya: Siapa saja seorang muslim yang berdoa ketika sakitnya kalimat “Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minazzhalimin” sebanyak 40 kali, lalu meninggal disebabkan sakitnya itu, maka baginya ganjaran mati sahid. Namun sekiranya dia sehat, sungguh diampuni baginya segala dosanya (HR Al-Hakim).


Kedua, juga dalam Kitab Irsyadul Ibad, Syekh Zainuddin Al-Malibari menyebut dzikir lain yang dapat diamalkan orang sakit, yaitu membaca surat Al-Ikhlas 100 kali. Nabi Muhammad saw bersabda:


من قرأ سورة قل هو الله أحد في مرضه الذي يموت فيه مائة مرة ، لم يفتن في قبره . وأمن من ضغطة القبر . وحمله الملائكة يوم القيامة بأجنحتها ، حتى يجيزونه من الصراط إلى الجنة


Artinya: Barangsiapa membaca surat “Qul huwallaahu ahad” pada sakit yang membawa kepada kematiannya, niscaya dia tidak akan menghadapi fitnah dalam kuburnya, aman dari himpitan siksa kubur dan pada hari kiamat para Malaikat akan membawanya dengan sayap-sayapnya melalui titian shiratal mustaqim sampai ke dalam surga (HR At-Thabrani).


Hadits ini mengajarkan agar ketika sedang sakit kita memperbanyak membaca surat Al-Ikhlas. Jika seorang muslim saat terbaring sakit membaca surat al-Ikhlas 100 kali lalu meninggal, maka ia mendapat tiga keutamaan, yaitu terhindar siksa kubur, diluaskan dan diterangi alam kuburnya, dan di hari Kiamat malaikat akan membawanya meniti jembatan shirath menuju ke dalam surga. 


Itulah dua amalan dzikir yang dapat dibaca ketika kita sedang sakit. Daripada lidah kita selalu mengeluarkan keluhan, lebih baik kita berdzikir seperti telah diuraikan di atas, sebagaimana dilansir dari NU Online.


Selain itu pula perlu dipahami bahwa penyakit dapat membersihkan kita dari dosa dan kesalahan. Ini adalah nikmat yang sering diabaikan dan tidak disadari orang. Sebagaimana hadits Rasulullah saw:


مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا


Artinya: Tidak ada seorang muslim yang ditimpa cobaan berupa sakit dan sebagainya, melainkan dihapuskan oleh Allah ta’ala dosa-dosanya, seperti sebatang pohon yang menggugurkan daunnya (HR Muslim).

(Ila Fadilasari)