• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Warta

Wakil Rais Syuriyah MWCNU Balik Bukit: Pantaskah di Hari Fitri Kita Merayakan Kemenangan? 

Wakil Rais Syuriyah MWCNU Balik Bukit: Pantaskah di Hari Fitri Kita Merayakan Kemenangan? 
Wakil Rais Syuriyah MWCNU Balik Bukit, Ustadz Muhammad Ridho Andrio saat menjadi Khatib Shalat Idul Fitri (Foto: Istimewa)
Wakil Rais Syuriyah MWCNU Balik Bukit, Ustadz Muhammad Ridho Andrio saat menjadi Khatib Shalat Idul Fitri (Foto: Istimewa)

Lampung Barat, NU Online Lampung 

Wakil Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Balik Bukit, Ustadz Muhammad Ridho Andrio mengajak segenap jamaah untuk bermuhasabah (introspeksi diri) di hari yang fitri ini.

 

Hal tersebut disampaikan saat menjadi Khatib Shalat Idul Fitri di Masjid Al Iman Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, Rabu (10/4/2024) pagi.

 

“Mari kita evaluasi diri, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, dan bertanya apakah kita layak merayakan kemenangan di hari raya ini?,” ujarnya.

 

Ia melanjutkan bagi kaum muslimin dan muslimat yang telah melaksanakan madrasah atau pendidikan selama di bulan Ramadhan dengan kuat.

 

“Mampu menundukkan hawa nafsu dan godaan setan, menjaga lisan, dapat mengendalikan amarah, tidak membalas keburukan dengan keburukan, itulah mereka yang meninggalkan Ramadhan dengan meraih kemenangan,” ungkapnya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Balik Bukit itu mengatakan, hamba Allah yang berhasil melewati rintangan selama Ramadhan adalah mereka yang banyak bersedekah dan senantiasa mengingat kematian dan kehidupan akhirat.

 

Ada tradisi yang baik di kalangan kita menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan yaitu tradisi ajaran Islam yang memerintahkan kita banyak bersedekah.

 

“Tradisi itu ada yang berupa dengan cara mengirim makanan atau minuman (takjil), berbagi sembako, juga berbagi kue untuk jamuan hari raya,” tuturnya.

 

Ia menyampaikan berbagi sembako kepada saudara-saudara sesama muslim yang mengalami kesulitan adalah sebagai bentuk untuk saling membantu.

 

“Dan bergotong royong terhadap sesama, sedekah ini tentunya dapat meringankan serta mengurangi kesulitan bagi mereka yang sedang dalam kesulitan,” katanya.

 

Ia juga mengimbau agar bagi kaum Muslimin senantiasa menyambung silaturahim, menjaga persatuan, dan kebersamaan dengan saudara sesama muslim.

 

Di akhir khutbahnya ia berpesan agar mereka yang telah berhasil melewati madrasah Ramadhan, untuk istiqamah mengamalkan berbagai pelajaran dari madrasah tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

(Duta Suhanda)


Warta Terbaru