• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Warta

Wagub Lampung: Menjadi Santri Itu Anugerah

Wagub Lampung:  Menjadi Santri Itu Anugerah
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim saat memberikan sambutan di Pesantren Al Mu'min Lampung Timur
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim saat memberikan sambutan di Pesantren Al Mu'min Lampung Timur

Lampung Timur, NU Online Lampung
Pesantren Al-Mukminin, Desa Mandalasari, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur menyelenggarakan wisuda santri hafalan juz 30, pada Ahad (20/3/2022). Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan di akhir pembelajaran diniyah yang biasa disebut dengan akhirussanah.

 

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim yang berkesempatan hadir, dalam sambutannya menyampaikan, santri harus percaya diri tidak perlu cemas mau jadi apa setelah pulang dari pesantren. 

 

“Menjadi santri itu anugerah, saat ini terbukti santri bisa jadi bupati, bisa jadi gubernur, bahkan Gusdur (KH Abdurrahman Wahid) Presiden RI ke-4 adalah seorang santri, dan saat ini Wakil Presiden kita KH Ma'ruf Amin juga seorang santri,” ujarnya.

 

Menurutnya santri bisa menjadi apa saja sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki. "Saya wakil gubernur juga seorang santri. " katanya. 

 

Sementara Pengasuh Pesantren Al-Mukminin, KH Suryani mengatakan, santri wisuda juz 30, santri khataman bi nazhor, dan juz 30 bil ghoib berjumlah 28 orang.   

 

“Ilmu yang didapat harus ditingkatkan dan diamalkan. Santri menjadi estafet penerus bangsa dan generasi Qur'ani harus memegang teguh prinsip mengajarkan Islam yang rahmatan lil 'alamin, mengayomi dan menjawab problematika umat,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut ia mengatakan santri sebagai calon pemimpin masa depan harus disiapkan sehat fisik dan non fisik, sehat jiwa raga diberi pengetahuan agama maupun umum. Serta turut melaksanakan program pemerintah yaitu mencerdaskan anak bangsa.

 

Kegiatan ini juga diisi dengan ceramah agama yang diisi oleh KH Imam Muhayat dari Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah. Dalam ceramahnya Kiai Muhayat menjelaskan bahwa dunia andaikan tidak ada ulama, maka akhlak masyarakat akan rusak tidak ada kendali agama seperti bahaim atau rojokoyo (binatang). 

 

“Tokoh-tokoh NU harus menjadi AC atau pendingin bangsa Indonesia agar tetap terjaga keutuhan dalam berbangsa dan bernegara. Badan Otonom (Banom) NU seperti Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, dan lainnya semua di kader untuk Menjaga keutuhan NKRI,” katanya.

 

Ia juga mengingatkan kepada jamaah yang hadir jangan sekali-kali warga Nahdliyin mengadakan kegiatan atau pengajian mengundang kiai dari kelompok Islam wahabi karena tokoh-tokoh Wahabi mudah melakukan provokasi dan memecah belah, bahkan isi ceramahnya dapat merusak umat. Ia berharap agar dapat menjaga warisan para ulama terdahulu, karena sudah berkorban jiwa raga untuk generasi sekarang dan masa depan. 

 

“Keyakinan kiai itu terkadang tidak bisa diukur dengan pikiran orang awam. Banyak keputusan atau saran kiai yang terkadang berlawanan dengan logika masyarakat kebanyakan. Namun, pada suatu saat terbukti dan terjawab bahwa jalan pikiran seorang kiai jauh lebih menatap kemaslahatan masa depan,” paparnya.

 

Kiai Muhayat menjelaskan ayat dalam surat Yasin, “Idza arada syai'an ayyakulalahu kun fayakun,” ini merupakan modal hati agar mantap (keyakinan). Apapun ketetapan Allah swt, manusia harus yakin, selalu berdoa meminta yang terbaik seperti anak saleh, rezeki yang halal, dan melimpah Allah pasti mengijabah doa kita.

 

Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah memberi dan sudah berkehendak. Hal tersebut juga dijelaskan dalam kitab ihya ulumuddin karya Imam Al-Ghazali bab ikhlas.

 

Turut hadir dalam kesempatan ini Bupati Lampung Timur H Dawam Raharjo, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Nyai Umi Hani'ah Pengasuh Pesantren Miftahul Falah Mataram Baru, Jajaran PCNU Lampung Timur.

(Rifai Aly)


Warta Terbaru