Pringsewu, NU Online Lampung
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu melakukan kunjungan silaturahmi ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pringsewu pada Sabtu (20/4/2024). Pertemuan tersebut digelar di Aula FKIP Umpri Pringsewu dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan yang melibatkan jajaran pengurus lembaga dan badan otonom dua ormas besar tersebut.
Pertemuan silaturahmi ini adalah juga merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pringsewu melakukan kunjungan ke PCNU Pringsewu.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PCNU Pringsewu H Taufik Qurrohim mengatakan bahwa pertemuan tersebut menjadi momentum yang penting dan strategis dalam mensinergikan program pengkhidmatan pada umat. Di era saat ini, bukan lagi kompetisi namun kolaborasi yang harus dikedepankan.
“Kita tidak bisa hidup sendiri. Kita harus berkolaborasi dalam kehidupan terlebih sebagai ormas besar di Indonesia, NU-Muhammadiyah memiliki sejarah dan struktur yang beririsan sehingga akan sangat tepat jika terus melakukan kerjasama,” ungkapnya pada silaturahmi bertajuk “Sucikan Hati, Kuatkan SIlaturahmi” ini.
Mulai dari tingkat atas sampai dengan bawah, anatomi organisasi di NU dan Muhammadiyah memiliki banyak kesamaan. Di antaranya badan otonom yang sama seperti Muslimat NU dan Aisyiyah, Fatayat NU dan Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda GP Ansor NU dan Pemuda Muhammadiyah.
Selain itu, untuk melakukan khidmah dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat, NU dan Muhammadiyah juga memiliki lembaga yang merupakan kepanjangan tangan untuk memaksimalkan pengkhidmatan tersebut. di antaranya di bidang filantropi ada LAZISNU dan LAZISMU, LPNU dan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan, dan lembaga yang membidangi pendidikan, kesehatan, sosial dan lain-lain.
Semua khidmah ini tentunya akan semakin menguatkan umat dan akan berdampak pada kualitas bangsa dan mewujudkan NKRI yang kuat. “NU-Muhammadiyah kuat, maka Indonesia pastilah kuat,” ungkapnya.
Sementara Ketua PD Muhammadiyah H Giarto mengatakan bahwa silaturahmi dan komunikasi seperti ini merupakan hal yang istimewa dan harus terus untuk dilestarikan. Kiprah positif jalinan yang baik seperti ini akan menjadi model dan teladan bagi kepengurusan di setiap tingkatan.
“Dengan pertemuan silaturahmi seperti ini, makan akan menumbuhkan kebersamaan serta persatuan dan mampu menyemai moderasi beragama bagi warga NU dan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Mengutip surat Ali Imran ayat 103, Ia mengungkapkan bahwa Allah telah memerintahkan kepada umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh dan bersatu dalam tali agama Allah. Umat Islam tidak boleh bercerai-berai di tengah perbedaan-perbedaan yang juga sudah menjadi sunnatullah.
Dalam diskusi tersebut disepakati beberapa hal di antaranya pertemuan lanjutan pengurus badan otonom dan lembaga terkait sesuai dengan bidangnya masing-masing. Seperti lanjutan pertemuan Aisyiyah dan Muslimat NU dan lembaga di bidang ekonomi dan sosial dari NU dan Muhammadiyah.
Hadir pegurus Muhammadiyah Pringsewu yakni H Muhtasor, Imam Baihaqi, Rimanto, Sutikno Raharjo, Fatqul Hajar Aswad, Jahron, Musarwan, dan juga pengurus Muhammadiyah dari kecamatan. Hadir dari NU, Rais Syuriyah PCNU H Hambali, H Auladi Rosyad (Katib), H Basirun Nasir (Wakil), H Agus Kholik (Wakil), H Muhammad Faizin (Sekretaris Umum), Mustangin (Wakil Sekretaris), Fathurrahman (Wakil Sekretaris), beserta pengurus Banom seperti Muslimat, GP Ansor, Fatayat, Banser, dan Pagarnusa.
