• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Warta

PWNU Jawa Timur Harap Penanganan Menyeluruh Tragedi Kanjuruhan

PWNU Jawa Timur Harap Penanganan Menyeluruh Tragedi Kanjuruhan
Kantor PWNU Jawa Timur
Kantor PWNU Jawa Timur

Surabaya, NU Online Lampung
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur berharap penanganan yang menyeluruh atas terjadinya insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang. Apalagi insiden yang itu menewaskan lebih dari seratus orang. 

 

PWNU  Jawa Timur menyerukan kepada seluruh Nahdliyin agar menggelar shalat gaib dikhususkan kepada korban meninggal dunia. "Peristiwa tragedi ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua," kata  Prof Akh Muzakki, Sekretaris PWNU Jatim, Ahad (02/10/2022).

 

Pada saat yang sama, PWNU Jatim juga mendesak agar dilakukan investigasi secara menyeluruh dan detail tentang penyebab tragedi ini. Termasuk jika ada kesalahan Standar Operasional Prosedur atau SOP penanganan di lapangan. 

 

“PWNU Jatim meminta agar pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh atas penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Indonesia,” kata Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu.

 

Muzakki melanjutkan, tidak kalah penting mendorong agar persepakbolaan nasional semakin maju dengan tanpa ada kejadian memilukan seperti tragedi di Stadion Kanjuruhan itu.


PWNU Jatim ikut berbelasungkawa atas meninggalnya ratusan suporter Arema FC dan dari pihak kepolisian. Karena itu menyerukan kepada seluruh Nahdliyin di Jatim untuk menggelar shalat gaib.

 

“Atas tragedi ini PWNU Jatim mengajak semua warga Nahdliyin untuk mengirimkan doa dan shalat gaib," katanya.


Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa hingga Ahad malam, data korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan sebanyak 125 orang. Angka tersebut diperoleh dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI Polri. 

 

Keterangan Kapolri sekaligus mengoreksi data berbeda sebelumnya yang disampaikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menyampaikan jumlah korban meninggal dunia 129 orang. Setelah itu, Wagub Jatim Emil Dardak sempat menyebutkan data korban tewas sebanyak 174 orang lalu tak lama kemudian mengoreksi menjadi 131 orang.

 

Di luar data yang disampaikan otoritas berwenang, beredar pula di media sosial data korban oleh pihak tak resmi pada Ahad siang. Ada yang menyebut jumlah korban meninggal dunia sebanyak 153 orang, bahkan ada yang menyebut angka 187 orang. Kesimpangsiuran data jumlah korban itu terjadi diduga karena terjadi pencatatan ganda karena posisi korban saat dirawat terpencar di sejumlah rumah sakit. 

 

Tragedi Kanjuruhan bermula ketika Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 3-2 dalam laga derby Jatim di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (01/10/2022) malam. Beberapa saat setelah pertandingan berakhir, sebagian suporter Arema FC turun dari tribun dan masuk ke lapangan, meluapkan kekecewaan dengan mengejar pemain dan tim Persebaya maupun Arema FC.

 

Polisi yang berjaga berupaya menghalau dan mengadang massa suporter namun kewalahan. Hingga akhirnya aparat menembakkan gas air mata ke tengah-tengah massa agar pergerakan suporter terpecah dan bubar. Akibatnya, massa kabur dan menumpuk di beberapa titik. Karena menumpuk, banyak yang pingsan dan lemas, lalu terjatuh hingga terinjak-injak. Korban pun berjatuhan.

 


Warta Terbaru