Warta

Presiden Prabowo Buka Kongres Ke-18 Muslimat NU dengan Menabuh Rebana di Surabaya

Selasa, 11 Februari 2025 | 07:13 WIB

Presiden Prabowo Buka Kongres Ke-18 Muslimat NU dengan Menabuh Rebana di Surabaya

Presiden Prabowo Subianto bersama tokoh lainnya pada pembukaan Kongres ke-18 Muslimat NU di Jatim Expo, Senin (10/2/2025). (Foto: dok. NU Online)

Surabaya, NU Online Lampung

Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto secara resmi membuka Kongres ke-18 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dengan menabuh rebana di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).


Penabuhan rebana tersebut, Presiden Prabowo didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar, Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar, dan Ketum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa.   


Ketua Umum PP Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa para anggotanya itu laksana Tentara dari Nahdlatul Ulama (TNU) yang siap menjadi garda terdepan dalam menjaga kesatuan Republik Indonesia.


“Sebanyak 209 panti asuhan, 111 layanan kesehatan dengan 49 rumah sakit, dan 72.492 majelis taklim serta ribuan TK dan sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berada di bawah koordinasi dan binaan Muslimat NU,” ujar Khofifah melaporkan.


Menurutnya, gerakan PP Muslimat NU bertujuan untuk meneduhkan peradaban karena kaum ibu memiliki posisi strategis dalam hal menjadi peneduh peradaban bangsa dan dunia. “Bila ibu-ibu baik, maka dunia akan baik. Tentu harus diperseiringi dengan bapak yang baik juga” ungkapnya.


Di sisi lain, Rais Aam PBNU, KH Miftachul Achyar juga mengatakan bahwa para ibu merupakan bagian terpenting dalam pembangunan sebuah bangsa dan negara. Mengutip penyair Mesir Hafidz Ibrahim, Ia menjelaskan bahwa ibu bagaikan sebuah madrasah.


Tak hanya itu, Kiai Miftah juga menegaskan bahwa kalau NU dan negara telah  mempersiapkan ibu-ibu sebagai madrasah dengan sebaik-baiknya. Berarti NU dan negara telah mempersiapkan generasi yang harum namanya.


“Islam mengakui kekuatan dan kemuliaan para ibu ini. Ibu ibarat madrasah, ibarat candradimuka, yang mengolah, mempersiapkan generasi-generasi yang akan datang, generasi yang mampu menyongsong bonus demografi pada puncaknya 2035 nanti, mampu menyiapkan generasi emas pada tahun 2045 nanti,” katanya dilansir dari NU Online.


Turut hadir dalam pembukaan Kongres ke-18 Muslimat NU, antara lain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, dan Menteri Sosial sekaligus Sekjen PBNU Saifullah Yusuf beserta beberapa tokoh lainnya yang telah lebih dahulu hadir dan menempati kursi undangan.


Dalam acara pembukaan itu, peserta yang hadir juga disuguhkan oleh penampilan Tari Saman Selamat Datang oleh siswa siswi SMP dan SMA YPS NU Khadijah Surabaya. Selain itu, terdapat Orkestra SMA NU Gresik juga turut mengiringi pembukaan acara.


Kongres ke-18 Muslimat NU ini mengusung tema Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban. Kongres ke-17 sebelumnya digelar di Jakarta pada 24 November 2016 silam.