• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Warta

Profil Addin Jauharuddin, Ketua Umum GP Ansor Terpilih

Profil Addin Jauharuddin, Ketua Umum GP Ansor Terpilih
Ketua Umum terpilih PP GP Ansor periode 2024-2029, Addin Jauharuddin. (Foto: NU Online)
Ketua Umum terpilih PP GP Ansor periode 2024-2029, Addin Jauharuddin. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online Lampung

Kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharuddin terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor periode 2024-2029 secara aklamasi. Dalam Kongres XVI GP Ansor di KM Kelud yang berlayar dari Tanjung Priok Jakarta menuju Tanjung Emas Semarang, seluruh peserta bersepakat memilih Addin sebagai ketua umum, melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas.

 

Addin merupakan kader GP Ansor kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 14 April 1985. Pada kepengurusan Pimpinan Pusat GP Ansor masa khidmah 2016-2021, ia dipercaya untuk mengemban amanah sebagai bendahara umum.

 

Sebelum aktif dalam kepengurusan GP Ansor, ia merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Di organisasi itu, Addin bahkan pernah mendapat amanah menjadi Ketua Umum untuk masa khidmah 2011-2013.

 

Addin juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Ia juga menjadi Sekretaris Komite Industri Manufaktur dan Pengembangan Produk Halal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

 

Pada Kongres XVI GP Ansor yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu juga, Addin dipercaya sebagai Ketua Pelaksana.

 

Terkait program yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan, Addin mengaku siap melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan Gus Yaqut selama masa kepemimpinannya.

 

“Melanjutkan apa yang sudah dilakukan Ketua Umum sebelumnya,” kata Addin.

 

Ia juga menyatakan, kepemimpinannya ke depan akan membawa Ansor menjadi penggerak agenda besar perjuangan Nahdlatul Ulama. Kemudian, Addin juga bakal fokus pada dua hal dalam kepemimpinannya satu periode mendatang.

 

Pertama, pembangunan sumber daya manusia. Kedua, penguatan ekonomi kader Ansor,” katanya kepada awak media usai  pemilihan.


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa Gerakan Pemuda Ansor didirikan pada tahun 1934 sebagai gerakan pandu Nahdlatul Ulama. “Pandu berarti peretas jalur. Apapun yang akan ditempuh NU, Ansor harus jalan duluan,” ujar Gus Yahya pada Pembukaan Kongres yang dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

 

Gus Yahya menegaskan bahwa hal tersebut memang sudah dilakukan oleh GP Ansor selama ini. Misalnya, NU meluncurkan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU), Ansor sudah berkhidmah langsung di akar rumput bersama warga. Bahkan jika sekarang NU dikenal perannya semakin signifikan di tingkat internasional, juga dimulai dengan GP Ansor.

 

“Karena itu, saya meminta kepada GP Ansor agar tidak bergeser dari khittahnya, tidak bergeser dari semangat awal pendiriannya, tidak bergeser dari semangat pengabdiannya. Ansor tetap menjadi pandu NU, menjadi sahabat-sahabat NU, menjadi penjaga-penjaga NU. Dan menjaga NU berarti menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

 

Usai pembukaan di Pelabuhan Tanjung Priok, Kongres yang mengusung tema GP Ansor Peta Jalan NU Masa Depan itu dilaksanakan di atas Kapal Pelni KM Kelud yang berlayar menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Sebanyak 1700 kader terbaik GP Ansor dari berbagai daerah hadir dalam kongres tersebut.

(Ila Fadilasari)


Warta Terbaru