Perkuat Nalar Kader, PMII ISIP Unila Gelar Diskusi Interaktif Antropologi Kampus 

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan diskusi antropologi kampus di Sekretariat PMII Rayon ISIP Unila, Bandar Lampung, Jumat (13/10/2023).

 

Kegiatan tersebut bertema, Dinamika Organisasi dan Birokrasi Kampus. Kegiatan berjalan dengan lancar dan dihadiri oleh banyak anggota PMII ISIP Rayon.

 

Staf Rektorat Unila, Rodhatul Nasikhin mengajak, mahasiswa agar selalu aktif berdiskusi mengenai organisasi kampus.

 

“Selain itu, mahasiswa juga harus mengerti tentang sistem organisasi dan birokrasi di kampus,” ujarnya yang juga Demisioner Ketua Komisariat PMII Unila 2020-2021.

 

Antropologi sangat penting, lanjutnya, karena antropologi kampus memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika kompleks di dalam organisasi dan institusi pendidikan tinggi.

 

“Dan cara di mana pengalaman kampus membentuk individu dan budaya secara lebih luas,” ujarnya.

 

Pemaknaan antropologi kampus dapat membantu universitas untuk memahami kebutuhan mahasiswa mereka. Dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

 

Ketua PMII ISIP Rayon Unila, Rohmani menyampaikan, pentingnya kader PMII memahami dinamika organisai dan birokrasi di kampus.

 

“Sebagai kader intelektual, anggota PMII hari ini harus memahami antropologi kampus. Karena antropologi kampus merupakan istilah yang merujuk pada studi tentang kehidupan dan budaya di lingkungan kampus atau universitas,” ungkapnya.

 

Ia mengatakan, antropologi kampus ini memeriksa berbagai aspek kehidupan di dalam kampus, termasuk interaksi sosial, norma dan nilai-nilai yang berkembang.

 

“Kemudian dinamika mahasiswa, staf, dan dosen, serta pengaruh institusi pendidikan tinggi pada budaya dan identitas,” katanya.

 

Dalam diskusi interaktif ini melahirkan gagasan-gagasan baru dari para kader PMII Rayon ISIP mengenai antropologi kampus yang kesemuanya diakomodir pendapatnya oleh Rodhatul Nasikhin.

 

Adapun beberapa sikap PMII terhadap dinamika kampus ialah sebagai berikut:

 

1. Anggota atau kader PMII harus menpunyai karakter dan identitas dari tipologi mahasiswa hari ini. Karena PMII sendiri merupakan sebuah organisasi kemahasiswaan dengan tipe-tipe beragam.

 

Tetapi mayoritas sebagai anggota/kader PMII berada tipe mahasiswa yang kritis transformatif dengan tidak melupakan kewajiban kita sebagai mahasiswa yang akademis.

 

Serta tidak lupa pada kewajiban sebagai umat yang beragama, karena mahasiswa adalah kaum intelektual yang mana dikatakan sebagai agent of change, agent of control, dan agent of social.

 

2. Harus mempunyai peranan dan pendistribusian anggota dalam ranah internal kampus seperti Pemilu Raya (Pemira) dan sebagainya. Karena dari sisi ini kita bisa mengenal dan dapat mengetahui tentang pendidikan ranah kampus.

 

3. Mempunyai peran dalam studi ilmiah dengan kapasitas keilmuan/karakter dalam jati diri setiap anggota dan kader.

 

4. Bagi anggota/kader PMII, kampus merupakan tempat potensial untuk mengasah mental dan pengalaman kepemimpinan, melalui rutinitas membaca buku dan diskusi. Serta pengenalan mendalam terhadap kehidupan kampus dengan didasari wawasan yang komprehensif.

 

Diskusi interaktif ini merupakan agenda yang dilaksanakan oleh PMII Rayon ISIP Unila dengan tujuan untuk membekali kader dalam memahami peta konsep kampus dengan harapan kader memahami gerakan-gerakan yang harus dilakukannya sebagai mahasiswa dan kader.

 

Dengan adanya diskusi interaktif seperti ini, PMII Rayon ISIP berharap mental naik, wawasan serta nalar kritis kader dapat terbentuk dan mampu bersaing di dunia kampus.

(Adinda Eka Listiara)