Warta

Pembinaan Dai Daiyah Kemenag Lampung Timur, Fokus pada Strategi Dakwah Modern

Senin, 17 Maret 2025 | 22:05 WIB

Pembinaan Dai Daiyah Kemenag Lampung Timur, Fokus pada Strategi Dakwah Modern

Pembinaan dai daiyah Kemenag Lampung Timur, Senin (17/3/2025). (Foto: Istimewa)

Lampung Timur, NU Online Lampung

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) mengahadirkan dai muda, H M Muslih pada pembinaan dai daiyah yang berada di bawah naungan Kemenag Lamtim, Senin (17/3/2025).

 

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Kantor Kemenag Lamtim H Indra Jaya, Kasi Binmas Islam Mukhlisin, Kasi Pertanahan dan Perwakafan H Husaini, serta para dai daiyah se-Lampung Timur.

 

Kepala Kemenag Lampung Timur, H Indra Jaya menyampaikan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para dai daiyah tentang strategi dakwah yang efektif di tengah arus digitalisasi yang semakin maju ini. 

 

"Saya berharap setelah mengikuti pembinaan ini para dai daiyah akan semakin adaptif dan solutif dalam mendakwahkan agama," ujarnya.

 

Ia mengatakan, bahwa narasumber yang dihadirkan ini bukan hanya sekedar mubaligh atau dai biasa, namun seorang tokoh muda Lamtim yang memiliki segudang perjalanan dan pengalaman yang teruji. 

 

"Selain sebagai seorang Pengasuh Pondok Pesantren H M Muslih juga seorang dosen yang tentunya memiliki wawasan dan telaah yang terukur dan komprehensif," ungkapnya.

 

Di satu sisi narasumber ini juga sangat hafal terhadap kultur masyarakat di Kabupaten Lampung Timur, hal itu tampak dari kiprah beliau memimpin dan menakhodai sebuah organisasi besar yakni Gerakan Pemuda Ansor.

 

"Hingga harapan saya apa yang akan disajikan oleh narasumber ini bukan hanya mengangkasa tapi dapat mampu membumi sesuai dengan keadaan dan budaya yang ada di Kabupaten Lampung Timur," ungkapnya. 

 

Sementara itu, Narasumber Pembinaan dai daiyah, H M Muslih menyampaikan di era digital ini memang dakwah memerlukan strategi yang tepat agar tujuannya sampai. 

 

"Tidak semua ajaran dan nilai-nilai agama dapat dieksplor melalui media digital. Oleh karenanya para dai diharapkan untuk terus menempa diri, memantaskan diri dan juga melakukan penataan jiwa yang kuat," ujarnya.

 

Menurutnya instrumen dan konten dakwah selayaknya terus diupgrade ke zona adaptif dan solutif. Hal ini penting karena masyarakat modern hari ini adalah masyarakat yang memiliki keinginan instan dan stigma yang konstan.

 

Salah satu peserta, Ustadz Yusuf mengatakan, senang dan puas dengan kegiatan ini, apa yang disajikan oleh narasumber sangat menyentuh dan menggugah nalar kritis akan diri sendiri dalam mendakwahkan ajaran dan nilai-nilai agama.

 

"Narasumber mampu menjelaskan sesuatu yang rumit dengan mudah, sehingga masyarakat awam pun akan mudah menerima," kata peserta dari Kecamatan Braja Selebah itu.Â