• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

KH Yahya Cholil Staquf: Semua Bertanggungjawab Ciptakan Hidup Harmonis

KH Yahya Cholil Staquf: Semua Bertanggungjawab Ciptakan Hidup Harmonis
sosialisasi Asean Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (Foto: LTN PBNU/Edi)
sosialisasi Asean Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (Foto: LTN PBNU/Edi)

Palembang, NU Online Lampung

Harmoni adalah tujuan hidup semua umat manusia. Tindakan yang menyebabkan konflik, akan dikutuk oleh semua karena mengganggu harmoni. Maka, karena menciptakan harmoni adalah cita-cita suci dan ajaran agung semua agama, maka wajib diperjuangkan oleh semua. 


Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf saat menjadi pembicara forum sosialisasi Asean Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (Asean IIDC), Senin (10/7/2023). 


Kegiatan tersebut dilaksanakan (9-11/7/2023) di Palembang. Pidato Gus Yahya sapaan akrabnya, sekaligus menjadi sambutan pembuka agenda yang akan menjadi side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean awal September 2023 mendatang. 


“Kondisi masyarakat dunia dari masa ke masa selalu terjadi konflik. Di era globalisasi seperti sekarang ini yang sudah tidak ada lagi sekat, sehingga semua orang dari latar belakang apa pun bercampur menjadi satu,” ujar eks Jubir Presiden KH Abdurrahman Wahid ini.


Menurut Gus Yahya, semua orang memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan kehidupan yang harmonis di masa depan untuk menghindari konflik berkepanjangan. Jika tidak, konflik antar perbedaan di dunia ini akan terus terjadi dan menghancurkan kemanusiaan. 


“Menjadi tanggung jawab setiap manusia untuk memikirkan cara supaya masyarakat manusia di atas bumi yang kecil ini, di masa depan sungguh-sungguh mampu untuk mengembangkan kehidupan yang harmonis di antara perbedaan-perbedaan yang mereka miliki itu,” ungkapnya.


Ia melanjutkan, karena apabila tidak, maka tidak ada arah lain dari konflik antar perbedaan itu yang kemungkinan terus terjadi di antara manusia selain kehancuran bersama.


Lebih lanjut, Gus Yahya mengungkapkan sebuah ajaran dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang hingga kini menjadi dasar untuk bergerak membangun peradaban dunia yang lebih baik di masa depan. Gus Yahya mengutip kalimat nasihat Gus Dur yakni tidak ada cara yang lebih baik untuk membantu Islam selain dengan menolong kemanusiaan seluruhnya. 


“Karena kalau hanya berpikir tentang Islam saja, dengan mengabaikan yang lain, apalagi dengan menganggap yang lain sebagai rintangan. Maka Islam bukannya akan mencapai kemaslahatan tetapi justru akan terbentur kepada konflik-konflik yang tidak berujung dan tidak akan memenangkan apa-apa, selain hancur bersama-sama yang lain,” tegas Gus Yahya. 


Sebagai informasi, Sosialiasi R20 Menuju ASEAN IIDC 2023 di Palembang ini dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag RI H Kamaruddin Amin, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Nyayu Khodijah, Dirjen Kerja Sama ASEAN Kemenlu RI Sidharto R Suryodipuro, dan Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Kemenlu RI Habib Muhsin Syihab. 


Rencananya, ASEAN IIDC akan diselenggarakan pada September 2023 sebagai bagian dari penyelenggaraan KTT ASEAN. Kegiatan yang akan membahas tentang peradaban masyarakat di kawasan Indo-Pasifik itu akan digelar setelah KTT ASEAN. 


Gelaran ASEAN IIDC 2023 ini telah mendapat persetujuan dan dukungan dari Presiden RI Joko Widodo. Di forum ini, PBNU akan mengundang para tokoh lintas agama di kawasan ASEAN.
 


Warta Terbaru