• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Warta

Muktamar Ke-34 NU

KH Said Aqil Siroj: Nasionalisme Dan Agama Saling Menguatkan

KH Said Aqil Siroj: Nasionalisme Dan Agama Saling Menguatkan
KH Said Aqil Siroj saat memberikan Sambutan pada Muktamar ke-34 NU
KH Said Aqil Siroj saat memberikan Sambutan pada Muktamar ke-34 NU

Lampung Tengah, NU Online Lampung
Hadirnya Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi yang lahir atas semangat perjuangan melawan penjajah, juga diikuti dengan membuminya nilai-nilai Islam yang mendorong sikap cinta tanah air. Nasionalisme dan agama merupakan dua kutub yang saling menguatkan.

 

Demikian disampaikan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, dalam sambutan pembukaan Muktamar Ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussaadah Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).

 

"Peran ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia menjadi penguat bahwa berjuang mempertahankan kemerdekaan adalah sesuatu yang dekat dengan Islam," katanya.

 

Karena itu, sambung Kiai Said, keduanya, nasionalisme dan agama jangan dipertentangkan. "Di Indonesia, mengaplikasikan nasionalisme dan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan keharusan, terutama bagi warga Nahdlatul Ulama. Sebab ini merupakan wasiat  KH Hasyim Asyari sebagai pendiri NU dan para ulama pahlawan nasional Indonesia," ujarnya.

 

Kiai Said mengungkapkan, di Timur Tengah tidak banyak ditemui ulama nasionalis, sehingga lahir konflik sektarian. Ia berharap konsep mempersatukan nasionalisme dan agama harus dipertahankan dan dilestarikan. 

 

Kiai mengharapkan para nahdlyin sadar bahwa ujian akan adanya polarisasi antara nasionalisme dan agama merupakan hal yang biasa dihadapi NU. Mereka yang belum paham akan sikap tegas NU terhadap organisasi radikal, berarti belum paham beratnya amanah NU dalam menjaga moderasi.

 

"Bagi NU dan pesantren, menjaga NKRI merupakan sebuah amanah yang harus dilaksanakan. Sebab dengan mentaati konstitusi resmi, maka tatanan hidup dalam perdamaian dapat terselenggara dengan baik, pungkas Kiai Said Aqil Siroj.

(M. Ulil Hidayat)


Warta Terbaru