• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 18 April 2024

Warta

Muktamar Ke-34 NU

Ketua Umum PBNU: Lima Jenis Kekayaan yang Menjadi Kebesaran Bangsa Indonesia

Ketua Umum PBNU: Lima Jenis Kekayaan yang Menjadi Kebesaran Bangsa Indonesia
Kiai Said Aqil Siroj dalam Pembukaan Muktamar ke-34 NU, Rabu (22/12/202)
Kiai Said Aqil Siroj dalam Pembukaan Muktamar ke-34 NU, Rabu (22/12/202)

Lampung Tengah, NU Online Lampung
Pembukaan Muktamar ke-34 NU dilaksanakan di Aula Muktamar pada Rabu (22/12/2021) yang dihadiri juga oleh petinggi negara yakni Presiden dan Wakil Presiden. Dari sudut pandang santri dan pesantren, visi tersebut sebangun dengan lima jenis kekayaan yang menjadi kebesaran bangsa Indonesia.

 

Ketua Umum Kiai Said Aqil Siroj menyampaikan ada lima jenis kekayaan besar bangsa Indonesia di antaranya pertama sumber daya sosial 17 ribu lebih pulau, 300 etnis dan 1.340 suku bangsa, dan 1.211 dialek bahasa adalah fakta keragaman dan kemajemukan bangsa ini. "Kemajemukan yang disatukan di bawah tenda besar Pancasila dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika," ungkapnya.

 

Di tenda besar itu, ormas-ormas keagamaan berperan sebagai semen perekat sosial. Mereka mengkonsolidasikan nasionalisme sebagai proyek integrasi bangsa yang tumbuh dari bawah, tidak perlu dipaksakan dari atas dengan tangan besi.

 

Kekayaan kedua adalah budaya. Di satu sisi, kebudayaan Nusantara membuka diri pada interaksi dan kolaborasi dengan kebudayaan global asing. Di sisi lain, kebudayaan setempat atau lokal menjadi identitas, nafas, dan aktualisasi nilai-nilai. Di negeri ini, Islam Nusantara menjadi bukti dari kematangan hadlarah. Islam Nusantara matang karena ia menggunakan budaya sebagai infrastruktur utamanya. 

 

Kekayaan ketiga adalah simbolis bangsa ini amat kaya dengan kemandirian simbolik. "Buah dari interaksi global-lokal adalah produk-produk kebudayaan yang dinyatakan dalam simbol-simbol yang hidup dalam keseharian. Penjabaran kekayaan simbolik ini memang bisa panjang sekali. Namun demi keringkasan, ijinkan saya meminjam sarung dan peci yang anda sekalian pakai," katanya.

 

Kita semua langsung faham bahwa sarung dan peci itu adalah simbol identitas Islam. Dalam sekali tarikan nafas, melalui peci dan sarung, orang langsung mengenali Islam tak harus Arab. Alhamdulillah, kita juga senang peci menjadi busana nasional. Siapapun bisa memakainya, bahkan oleh saudara-saudara kita yang non-muslim.

 

Kekayaan keempat adalah kekayaan material Indonesia punya potensi sumber daya alam yang luar biasa. Daratannya dipenuhi hutan-hutan penopang paru-paru dunia, di bawahnya terkandung kekayaan mineral yang banyak. Lautannya mengandung potensi ekonomi biru tiada tara, di bawahnya tersimpan bukan hanya ikan, tetapi cadangan migas dan mineral yang berlimpah. 

 

Yang dibutuhkan adalah SDM unggul, yang mampu mengolah kekayaan alam itu sebagai modal pembangunan. Orientasi kebijakan pemerintah adalah pembangunan sekaligus pemerataan. "Tidak hanya menggenjot pertumbuhan (growth) tanpa memperhatikan ketimpangan. Pemerataan distribusi kesejahteraan adalah prasyarat mutlak terciptanya perdamaian," ujarnya.

 

Kekayaan kelima adalah sumber daya politik Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga dan negeri Muslim terbesar di dunia. Indonesia bukan negara agama, tetapi negara Pancasila yang menaungi semua pemeluk agama. Islam berjalan seiring dengan demokrasi, stabilitas politik, dan
pertumbuhan ekonomi. Memang bukan hal yang mudah. Bangsa ini sudah diuji oleh berbagai prahara sejarah. 

 

Setiap kali jatuh, bangsa ini bangkit lebih tinggi lagi. Dan dari sana kita yakin bahwa sepanjang cara kita mengelola demokrasi didasari kemaslahatan bersama, kemauan untuk mendengar, kejernihan akal-budi, dan kelapangan hati untuk menerima perbedaan, maka bangsa besar ini akan semakin terhormat dan bermartabat. "Dan pada saatnya nanti, aktif berkiprah dalam mendorong dunia yang lebih damai, aman, dan beradab," paparnya.
(Dian Ramadhan)


Warta Terbaru