• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Warta

Katib Syuriyah PBNU: Sistem Kaderisasi yang Telah Diputuskan oleh PBNU Harus Dijalankan

Katib Syuriyah PBNU: Sistem Kaderisasi yang Telah Diputuskan oleh PBNU Harus Dijalankan
Foto saat rapat harian syuriyah dan tanfidziyah PWNU Lampung (Foto: Dian R/NU Online)
Foto saat rapat harian syuriyah dan tanfidziyah PWNU Lampung (Foto: Dian R/NU Online)

Lampung Tengah, NU Online Lampung

Sistem kaderisasi yang telah diputuskan oleh PBNU harus dijalankan dengan sebaik-baiknya dan maskimal, secara menyeluruh mulai di tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Ranting NU melaksanakan agenda kaderisasi Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU).


Hal tersebut sebagaimana disampaikan Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Muhyidin Thohir kepada NU Online Lampung, Jumat (9/9/2022). 


“PCNU se-Provinsi Lampung pada 13 Kabupaten dan 2 Kotamadya ini harus melaksanakan Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) 1 kali minimal dalam setahun dan level PWNU melaksanakan PMKNU 2 kali dalam setahun. Saya yakin jika proses kaderisasi pada perkumpulan Nahdlatul Ulama berjalan dengan baik maka konsolidasi jam’iyyah dalam menyambut Satu Abad NU ini akan jalan dengan sendirinya di bidang apapun,” paparnya. 


Menurut Dosen Institut Agama Islam Ma’arif Nahdlatul Ulama (IAIM NU) Kota Metro ini, proses pendidikan kaderisasi yang masif adalah salah satu kunci keberhasilan dan jalannya roda perkumpulan Nahdlatul Ulama. Berjam’iyyah pada perkumpulan Nahdlatul Ulama harus dengan ikhlas untuk berkhidmah supaya mendapatkan hasil yang bahagia baik di dunia dan akhirat.


NU di Provinsi Lampung bersama Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NU di pulau Jawa masuk klasifikasi 1, maka harus menunjukkan kinerja dan kerja-kerja perkumpulan yang nyata dan sesuai dengan peraturan perkumpulan Nahdlatul Ulama hasil Konferensi Besar (Konbes) 2022 di Jakarta pada 20-22 Mei 2022 lalu. 


“Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung harus bisa melaksanakan program-program atau agenda yang strategis baik untuk jam’iyyah perkumpulan Nahdlatul Ulama, umat, bangsa, dan negara,” ujarnya. 


Ada beberapa hal juga yang ia sampaikan pasca mengundurkan diri sebagai Wakil Sekretaris PWNU Provinsi Lampung Rabu (8/9/2022) lalu. Dikarenakan ditunjuk oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf masuk dalam jajaran pengurus PBNU masa khidmah 2022-2027 sebagai salah satu Katib Syuriah PBNU.


“Saya dan Ketua PBNU, Prof KH Moh Mukri memberi contoh agar PWNU Provinsi Lampung dan seluruh PCNU se-Provinsi Lampung khususnya mentaati Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan peraturan perkumpulan Nahdlatul Ulama untuk tidak rangkap jabatan, dan hendaknya dilakukan oleh PWNU dan PCNU juga,” katanya. 


Alumni Pesantren Raudlatul Sholihin Purwosari Kabupaten Lampung Tengah itu juga berpesan, PWNU Lampung dan seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Provinsi Lampung pada 13 Kabupaten dan 2 Kotamadya ini harus koheren dengan PBNU, bahkan hingga MWCNU, Ranting NU, dan Anak Ranting NU. 


Sebagaimana diketahui Ketua PWNU Lampung, Prof KH Moh Mukri dan Wakil Sekretaris PWNU Provinsi Lampung, KH Muhyidin Thohir mundur dari kepengurusan PWNU Lampung masa khidmah 2018-2023, pada rapat harian syuriah dan tanfidziyah PWNU Lampung di Hotel Bukit Randu Bandar Lampung. (Akhmad Syarief Kurniawan)


Warta Terbaru