• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 9 Mei 2024

Warta

Jaga Tradisi Amaliah An-Nahdliyah, Komunitas Umbul Teduh Gelar Pesantren Bumi

Jaga Tradisi Amaliah An-Nahdliyah, Komunitas Umbul Teduh Gelar Pesantren Bumi
Komunitas Umbul Teduh Jaga Tradisi Amaliah An-Nahdliyah (Foto: Istimewa)
Komunitas Umbul Teduh Jaga Tradisi Amaliah An-Nahdliyah (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Komunitas Umbul Teduh menyelenggarakan Pesantren Bumi dalam rangka menjaga tradisi amaliah An-Nahdliyah di Mushala Nurul Huda, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, Sabtu (8/4/2023) malam.


Aktivis Komunitas Umbul Teduh, Susilo mengatakan, pesantren bumi kali ini dengan konsep kegiatan berkunjung ke beberapa tempat seperti sowan ke kiai-kiai NU dan beberapa mushala yang ada di perkotaan di Provinsi Lampung untuk mensyiarkan tradisi amaliah An-Nahdliyah.


“Adanya kegiatan ini sebagai upaya untuk terus membumikan syiar-syiar tradisi amaliah An-Nahdliyah seperti maqalah yang sering digunakan warga NU sebagai prinsip yaitu al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah,” ujarnya.


Ia mengatakan mengingat banyak sekali amaliah selama bulan Ramadhan yang sering terjadi perbedaan dalam pelaksanaannya. Namun banyak yang belum tau dasar-dasar hukumnya di antaranya tentang rakaat tarawih, qunut di separuh terakhir Ramadhan, perbedaan pelaksanaan awal Ramadhan, dan amaliah-amaliah lain.


Kegiatan pesantren bumi rutin dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan di berbagai tempat. Menjaga dan merawat amaliah An-Nahdliyah merupakan tradisi syiar yang harus terus dilakukan khususnya bagi kaum muslim Ahlussunnah wal Jama’ah. 


“Kegiatan dilaksanakan dengan konsep diskusi Kajian seputar Aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dengan melibatkan peserta mahasiswa yang mukim di pesantren,” ungkapnya.


Kelurahan Gunung Sari merupakan daerah yang pernah masuk dalam kategori zona merah karena banyaknya pengungkapan kasus narkotika di daerah tersebut. Meski begitu, suasana berbeda dirasakan oleh Komunitas Umbul Teduh ketika melaksanakan kegiatan Pesantren Bumi.


“Antusiasme masyarakat menghidupkan bulan suci Ramadhan sangat dirasakan, bahkan pelaksanaan ibadahnya pun mewarisi tradisi-tradisi amaliah Aswaja An-Nahdhiyah. Seperti shalat tarawih 20 rakaat, qunut di setengah ramadhan terakhir, pembacaan ratib, dan sebagainya,” katanya.


Komunitas Umbul Teduh mengawali rangkaian kegiatan Pesantren Bumi dengan Khatmil Quran dan diakhiri dengan dengan ta’lim berupa tanya jawab seputar fiqih sehari-hari. 


Seperti dalil tradisi ziarah kubur, dalil takbiran sebelum waktunya, dalil orang tua belum melaksanakan zakat karena meninggal saat puasa, fadhilah ziarah kubur, dalil menqadha shalat saat sudah baligh, fiqih puasa, dalil zakat, dan lainnya. Pertanyaan tersebut dijawab oleh salah satu aktivis Komunitas Umbul teduh yang pernah nyantri di beberapa pesantren di Provinsi Lampung, Muhammad Irvan Rouf Aufa.

(Mukhlis Ardiyanto)
 


Warta Terbaru