• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Warta

Ikhlas dan Istiqamah Kunci Meraih Berkah dalam Berkhidmah

Ikhlas dan Istiqamah Kunci Meraih Berkah dalam Berkhidmah
Sekretaris PCNU Pringsewu, H Muhammad Faizin dalam DTD Ansor dan Banser (Foto: Istimewa)
Sekretaris PCNU Pringsewu, H Muhammad Faizin dalam DTD Ansor dan Banser (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung

Saat membuka Diklat Terpadu Dasar (DTD) Ansor dan Banser angkatan VIII, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung H Muhammad Faizin mengingatkan dua hal penting yang harus dipegang kuat bagi siapa pun yang mau meraih berkah dalam berkhidmah di NU. Dua hal itu adalah Ikhlas dan Istiqamah.

 

Dengan ikhlas, seseorang akan benar-benar terjaga dari niat-niat dan motif lain saat menjadi pengurus NU. Nilai ikhlas ini akan terlihat hasilnya dari kiprah yang dilakukan. Semakin ikhlas pengurus maka keberadaannya di jamiyyah NU akan semakin terasa.

 

“Seperti pantulan bola ke dinding yang tanpa ada halangan. Semakin kuat tekanan ke dinding, maka akan semakin jauh pantulannya. Namun jika terhalang benda lain, maka akan bermasalah pantulannya,” katanya mengibaratkan kuatnya nilai ikhlas dalam berkhidmah.

 

Ketika seseorang ikhlas ngurusi NU, bukan 'ngrusuhi' NU, maka ia optimis pesan masyhur dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari akan benar-benar terwujud. “Siapa yang mau mengurusi NU, aku anggap sebagai santriku. Siapa yang jadi santriku, maka aku doakan husnul khatimah beserta keluarganya,” ungkapnya mengutip makalah pendiri NU.

 

Selain ikhlas, istiqamah juga sangat penting dan menjadi salah satu faktor turunnya keberkahan dalam berkhidmah. Istiqamah menurutnya akan mampu melahirkan militansi dan loyalitas pada organisasi. Istiqamah dilandasi ikhlas juga akan menghindarkan diri dari kekecewaan jika apa yang diharapkan tidak bisa tercapai.

 

“Biasanya kalau orang nggak istiqamah itu faktornya kurang ikhlas. Dan orang yang nggak ikhlas jarang yang bisa istiqamah,” katanya pada Diklat bertema Membentuk Kader Militan Aswaja An-Nahdliyah dan Berjiwa Patriotis ini.

 

Pada kesempatan tersebut, Faizin pun berharap DTD yang diikuti oleh para pemuda NU di Pringsewu ini mampu menghasilkan kader-kader yang siap berkhidmah di Ansor dan Banser NU dengan ikhlas dan istiqamah. Ini menjadi modal bagi mereka dalam menjalankan tugas mengawal para kiai dan NKRI.

 

Sementara Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pringsewu, Muhammad Daryanto menegaskan bahwa kaderisasi adalah sebuah keniscayaan. Kader yang dimiliki juga harus memiliki kuantitas dan kualitas yang baik.

 

“Kita menyiapkan para kader penerus NU yang benar-benar dari amaliah, fikrah, harakah, dan ghirahnya selaras dengan Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah,” tegasnya.

 

Ia pun mengingatkan para peserta untuk benar-benar serius dalam mengikuti DTD sehingga loyalitas dan militansi terhadap NU dan juga patriotisme pada bangsa dan negara bisa lebih kuat. (Dian Ramadhan)


Editor:

Warta Terbaru