• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Warta

Idul Fitri 1445 H, KMNU Adakan Sowan Ulama Lampung Timur

Idul Fitri 1445 H, KMNU Adakan Sowan Ulama Lampung Timur
KMNU gelar sowan ulama di Kabupaten Lampung Timur, Ahad (14/4/2024) (Foto: Istimewa)
KMNU gelar sowan ulama di Kabupaten Lampung Timur, Ahad (14/4/2024) (Foto: Istimewa)

Lampung Timur, NU Online Lampung 

Perayaan Idul Fitri yang penuh berkah ini, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) menggelar sowan Ulama di Kabupaten Lampung Timur, Ahad (14/4/2024). 

 

KMNU Sowan Ulama Penjuru Nusantara (KSUPN) merupakan program tahunan KMNU Pusat untuk menjalin silaturahim dengan ulama-ulama yang ada di penjuru Nusantara.

 

Kegiatan ini dilakukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Melihat banyaknya ulama di Lampung dari berbagai wilayah, kemudian KMNU Unila melakukan pembagian anggota sesuai asal kabupaten/kota masing-masing.

 

Ketua Umum KMNU Unsri, Verdy Hermanto Pratama memperkenalkan KMNU ketika sowan, KMNU adalah organisasi kekeluargaan yang mewadahi mahasiswa NU yang ada di Perguruan Tinggi. 

 

“KMNU tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri dengan sejarah serta latar belakang yang berbeda. Namun memiliki tujuan yang sama yakni bersama-sama menguatkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah,” ujarnya.

 

Adapun beberapa ulama yang dikunjungi yakni KH Abdul Manan, KH Shohib Abdul Muiz, KH Mujahid, dan Kiai Mahmud Arba’i yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren di Desa Bandar Agung, Sribhawono, Lampung Timur.

 

Alumni KMNU Unila, Egi Andika mengatakan, tujuan kegiatan ini yakni untuk meminta doa dan nasihat para Ulama agar sebagai pemuda dapat mempertahankan dan meneruskan keberadaan NU di kampus maupun di seluruh penjuru Negeri ini.

 

Rute KSUPN Lampung Timur diawali dengan sowan di kediaman KH Abdul Manan, kemudian KH Shohib Abdul Muiz, dan ulama-ulama lainnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, KH Abdul Manan menyampaikan, dalam menjadi pengurus NU, hendaknya memiliki jiwa tekun dan sabar. Karena menjadi menjadi pengurus NU itu tidak ada uangnya, yang ada hanya barakahnya.

 

“Barang siapa yang mengurus NU diniatkan untuk mencari sesuatu, dia akan kecewa karena tidak mendapatkan apa yang dicari,” kata Pengasuh Pesantren Babussalam Al-Hikmah sekaligus Rais Syuriyah MWCNU Sribhawono itu.

 

Sementara itu, Nyai Lailis Syarifah Al-Hafidzoh mengatakan, bahwa mencari ilmu itu harus istiqamah. Karena, istiqamah lebih baik dan utama dari seribu karomah.

 

Selanjutnya nasihat dari Pengasuh Pesantren Miftahul Ulum, KH Shohib Abdul Muiz mengatakan, agar pemuda mengikuti perkembangan zaman. “Sesuaikan dengan zamannya, intinya apapun yang dilakukan sesuai dengan ridha Allah swt,” tuturnya. 

 

Ia melanjutkan bahwa ketika kita menjadi pemimpin dalam suatu organisasi hendaknya bergerak lebih di depan, kemudian baru mengajak seluruhnya untuk bergerak. 

 

“Saat kita mengurusi NU, insyaallah segala kesulitan kita akan dimudahkan,” katanya.

 

Sementara itu, KH Mujahid Arba’i berpesan untuk selalu mempertahankan keberadaan NU di kampus, agar tetap ada penerus NU di masa depan. 

 

Terakhir, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Ma’sumah, Kiai Mahmud Arba’i dan Nyai Zuliatin Al-Hafidzoh berpesan untuk selalu istiqamah dalam mengurusi NU, dan meneruskan di masyarakat nantinya. 

 

Begitu banyak nasihat dan doa dari para ulama akan menjadi motivasi dan semangat baru untuk KMNU dan pemuda NU ke depannya.

(Syifa Nur Rahmah)


Warta Terbaru