• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 6 Mei 2024

Warta

Haul Habib Muhammad, Sarana Dakwah Islam bagi Santri dan Masyarakat 

Haul Habib Muhammad, Sarana Dakwah Islam bagi Santri dan Masyarakat 
Haul Habib Muhammad, Sarana Dakwah Islam bagi Santri dan Masyarakat. (Foto: Istimewa)
Haul Habib Muhammad, Sarana Dakwah Islam bagi Santri dan Masyarakat. (Foto: Istimewa)

Natar, NU Online Lampung

Pengurus Pondok Pesantren Darul Ma’arif, Natar, Lampung Selatan, menggelar haul ke-18 Al Habib Muhammad bin Abu Abdillah Assegaf, Sabtu (27/1/2023). Rangkaian acara haul digelar sejak pagi hingga malam hari, yang diikuti oleh santri pondok pesantren, para alumni, keluarga, dan warga sekitar.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ma’arif, Kiai Assadullah Assegaf mengatakan, haul besar di lingkungan pondok pesantren yang berdiri sejak tahun 1965 tersebut selalu dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu haul pendiri pesantren KH Abu Abdillah Assegaf pada 26 Dzulhijjah, dan haulnya KH Muhammad Assegaf.

 

“Tujuan dilaksanakan haul dua kali dalam setahun tersebut tentunya adalah mengirim doa untuk keduanya. Selain itu sebagai sarana dakwah,  baik bagi para santri, alumni, dan masyarakat di sekitar pesantren, khususnya warga Nahdlatul Ulama di Kecamatan Natar,” katanya.

 

Kiai Assadulllah mengatakan, pada saat haul, alumni pesantren yang sudah tersebar ke berbagai daerah, khususnya di Provinsi Lampung, akan berdatangan. “Alumni pesantren sudah cukup banyak, karena pesantren sudah berdiri sejak tahun 1965. Sementara santri yang ada saat ini sebanyak 1200 orang,” katanya.

 

Haul diawali dengan ziarah kubur pada pagi harinya oleh para santri dan dewan guru Pesantren Darul Ma’arif. Kemudian dilanjut dengan istighotsah dan doa bersama dalam rangka hari lahir NU menuju jamiyah yang lebih baik dan berkah.

 

Pada siang dan sore hari dilaksanakan Simaatul Qur’an dan pembacaan Ratib. Malam harinya, usai shalat Isya, dilanjut dengan acara inti, yaitu pembacaan tahlil, pembacaan maulid simthudduror, mauidhatul hasanah, dan doa.

 

KH Al Habib Muhammad, lahir di Bandung Jawa Barat pada 17 Mei 1943. Pada tahun 1955 keluarga Habib Muhammad pindah ke Lampung. Ia merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara, pasangan Habib Abu Abdillah dan Habibah Ummi Kultsum. Pada tahun 1965 Habib Abu Abdillah mendirikan pondok pesantren tersebut bersama anak-anak dan kerabatnya.

 

Di struktur kepengurusan NU, KH Abu Abdillah pernah menjadi Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, pada masa Ketua Tanfidziyah H Romas Sanjaya, atau kisaran tahun 1980-an. Sedangkan Habib Muhammad pernah menjadi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Selatan, setelah sebelumnya terlibat aktif dalam kepengurusan GP Ansor Lampung Selatan.

 

Salah seorang putri Habib Muhammad, Syarifah Fita Nahdia mengatakan, banyak sekali teladan yang diberikan oleh abahnya semasa hidup. “Beliau adalah seorang Nahdliyin tulen, yang selalu berjuang untuk warga NU. Bukan hanya mengelola pondok pesantren namun juga aktif di kepengurusan NU pada masanya,” kata Fita, yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung.

 

Fita menuturkan, abahnya wafat pada 10 Agustus 2016 pada usia 64 tahun, atau bertepatan dengan 15 Rajab 1427 H. “Beliau sempat membentuk sebuah wadah atau lembaga jaringan antar pondok pesantren, yang dideklarasikan pada 20 Mei 2006. Dalam lembaga itu telah berafiliasi setidaknya 81 pondok pesanten di Provinsi Lampung,” ujarnya.

 

Pada haul Habib Muhammad tersebut, turut dihadiri adik bungsa beliau, Fatimah Assegaf, dari Jakarta, “Bila ada kesempatan, saya selalu meluangkan waktu untuk meghadiri haul Habib Muhammad ataupun haul Abah (Abu Abdillah). Selain berkumpul untuk berdoa bersama, juga merupakan sarana silaturahim keluarga besar Assegaf,” kata Bu Nyai mantan Menteri Agama Said Agil al Munawar itu.

(Ila Fadilasari)


Warta Terbaru