Gelar Rapat Pemantapan, RMI PWNU Lampung Siap Laksanakan Pelantikan dan Rakorwil

Lampung Tengah, NU Online Lampung 

Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung menggelar rapat pemantapan menjelang pelantikan dan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil), Senin (16/9/2024).

 

Acara pelantikan dan Rakorwil RMI PWNU Lampung akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Wali Songo, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, Sabtu (21/9/2024) mendatang.

 

Rapat pemantapan ini digelar dengan tujuan untuk mempersiapkan dan memantapkan langkah dalam rangka mensukseskan acara pelantikan yang akan dilangsungkan pekan depan.

 

Ketua RMI PWNU Lampung, Gus Amin Udin El-Hady menyampaikan, acara pelantikan ini digelar di pondok pesantren sebagai penanda langkah awal khidmat untuk Nahdlatul Ulama, khususnya pondok pesantren di Provinsi Lampung. 

 

“RMI adalah lembaga di Nahdlatul Ulama yang berbasis pondok pesantren berfungsi sebagai katalisator, dinamisator, dan fasilitator bagi pondok pesantren untuk menuju tradisi kemandirian yang berorientasi menggali berbagai solusi kreatif untuk negeri,” ujarnya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Minhladul Ulum, Trimulyo itu berharap nantinya acara ini dapat berjalan dengan sukses dan hasil dari rapat koordinasi dapat membawa ke arah yang lebih baik terutama untuk pondok pesantren di Lampung.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, Gus Syaikhul Ulum mengatakan, pelantikan ini untuk menunjukkan jati diri RMINU dan harus bisa menjadi momentum untuk menunjukkan kemandirian agar bisa menjadi lembaga yang berwibawa.

 

“Untuk mewujudkan itu semua diperlukan dedikasi dan khidmat dari seluruh pengurus RMINU Lampung,” ungkapnya.

 

Kegiatan pelantikan dan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) ini akan mengusung tema Strategi Sosial dan Posisi Pondok Pesantren dalam Masyarakat Era Digital 4.0.

 

Kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri oleh pemerintah daerah setempat, jajaran kepengurusan PWNU Lampung, PCNU se-Provinsi Lampung, RMI PCNU se-Provinsi Lampung, serta badan otonom dan lembaga NU.

(Hafidz Fatur Rahman)