• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Warta

Bekali Santri tentang Haji, Pesantren Al Hikmah Gelar Pelatihan Manasik Haji dan Umroh

Bekali Santri tentang Haji, Pesantren Al Hikmah Gelar Pelatihan Manasik Haji dan Umroh
Bekali Santri Tentang Haji, Pesantren Al Hikmah Gelar Pelatihan Manasik Haji dan Umroh, Ahad (29/10/2023). (Foto: Istimewa).
Bekali Santri Tentang Haji, Pesantren Al Hikmah Gelar Pelatihan Manasik Haji dan Umroh, Ahad (29/10/2023). (Foto: Istimewa).

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Pondok Pesantren Al Hikmah, Kedaton Bandar Lampung menyelenggarakan pelatihan manasik Haji dan Umroh di Lapangan Utama Pesantren Al Hikmah, Ahad (29/10/2023).

 

Acara tersebut diikuti seluruh santri Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas 3. Dan merupakan progam dari pengurus dan Jamiyyah Thariqah ath-Thalibin wa ath-Thalibat bidang pendidikan dan kurikulum.

 

Pembimbing pelatihan manasik, KH Basyaruddin Maisir memberikan arahan tahap demi tahap dari ibadah umroh dan Haji.

 

“Pembelajaran mengenai haji dan umroh harus dipraktikkan langsung bagaimana cara yang benar memakai kain ihram, memulai niat umroh dan haji, thawaf, lempar jumroh, sa’i dan lain-lain,” ujarnya.

 

Menurutnya praktik manasik sangat penting, karena berkaitan langsung proses di lapangan. Dan banyak kasus tentang kesalahan thawaf ifadhah, ini kebanyakan kaum perempuan yang berhalangan.

 

“Kalau teori bisa dibaca sendiri di kitab-kitab. Ada banyak kasus ketika sedang ibadah haji, bagi perempuan kadang menjadi masalah, karena ketika mau thawaf ifadhah dan berhalangan serta tidak thawaf maka hajinya tidak sah,” paparnya.

 

Ia mengatakan karena hal tersebut termasuk rukun haji, apabila perempuan yang berhalangan langsung pulang ke tanah air, tanpa memberitahu panitia haji, maka statusnya ia tetap dalam keadaan ihram.

 

“Kalau ihram berarti haram menikah dan haram melakukan hubungan suami istri. Makanya hal semacam ini selalu saya ingatkan kepada para jamaah yang akan berhaji,” ungkapnya.

 

Kepala bidang pendidikan, Ustadz Anwar mengatakan, dengan peralatan yang seadanya dan semampunya, dari pembuatan miniatur Ka’bah, Hijr Ismail, Maqam Ibrahim, lempar Jumroh, dan sebagainya kegiatan berjalan dengan baik.

 

“Karena yang penting pengajaran dan penyampaian oleh pembimbing bisa diserap oleh para santri yang hadir,” ujarnya.

 

Ia melanjutkan, alhamdulillah dengan peralatan yang sederhana apa adanya, seperti pembuatan miniatur ka’bah dengan meja dan bangku yang disusun, dan ditutupi kain hitam dari sarung.

 

“Serta pembuatan yang lainnya juga dari bangku berjalan lancar, karena yang terpenting ilmunya tersampaikannya dan bisa diingat oleh para santri. Seandainya para santri nanti umroh dan haji, kurang lebih prosesnya sama seperti yang diajarkan pembimbing,” katanya.

 

Untuk memperjelas praktik manasiknya, dua santri yang hadir, Arifin Ilham dan Dilon Geovani langsung memperagakan bagaimana cara memakai kain ihram, cara memulai ibadah haji dan umroh, mulai dari bertolak untuk tawaf, lempar jumroh, sa’i dan lainnya.

(Yudi Prayoga)


Warta Terbaru