• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Warta

3 Metode Pembelajaran Agar Murid Tetap Fokus dan Tenang

3 Metode Pembelajaran Agar Murid Tetap Fokus dan Tenang
3 Metode Pembelajaran Agar Murid Tetap Fokus dan Tenang (Foto: Istimewa)
3 Metode Pembelajaran Agar Murid Tetap Fokus dan Tenang (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Ada tiga metode yang bisa digunakan oleh guru ketika mengajar para murid di kelas. Sehingga kelas tetap kondusif dan santai, yakni dengan metode apersepsi, fun story, dan brain gym.


Hal tersebut disampaikan oleh Nyai Evi Ghozaly pada seminar dan pelatihan pendidikan di Kantor Yayasan Al Hikmah lantai 2, Kedaton, Bandar Lampung, Ahad (17/9/2023).


Pertama, apersepsi. Secara umum fungsi apersepsi dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk membawa dunia mereka ke dunia kita.


“Apersepsi ini sangat penting, karena untuk membuat pembenaran berjalan dengan sempurna. Sehingga para murid akan fokus dengan materi yang akan dipelajari,” ujarnya.


Menurutnya, cara seperti ini bisa dilakukan ketika akan memulai pembelajaran dengan berbagai metode apersepsi, dan hal tersebut dibuat terkesan, seperti tidak melarang atau mengancam.


Kedua, fun story yaitu metode yang digunakan untuk menarik perhatian dengan berbagai cerita yang menarik dan membangun mental para murid. 


Fun story bisa dilakukan dan diselipkan di setiap pembelajaran. Carilah cerita-cerita yang menarik dan unik, tetapi juga bisa memberikan pembelajaran yang baik. Cerita tersebut benar adanya, bukan mengada-ada,” paparnya. 


Fun story itu, lanjutnya, memfokuskan kembali para murid untuk mendengarkan cerita guru, karena jika pembelajaran hanya diisi materi saja maka akan cepat bosan. 


“Dan karakter orang Indonesia itu akan fokus mendengarkan materi hanya selama 15 menit, sisanya akan mengalami kejenuhan,” ungkapnya. 


Ketiga, brain gym atau senam otak adalah latihan gerak sederhana yang dilakukan untuk memudahkan kegiatan belajar, membangun harga diri, dan rasa kebersamaan. 


“Rangkaian gerakan yang dilakukan, bisa memperbaiki konsentrasi belajar siswa, meningkatkan rasa percaya diri dan menguatkan minat belajar siswa,” katanya. 


Ia melanjutkan, kegiatan ini bisa dilakukan di sela-sela pembelajaran juga, seperti tangan kanan menepuk kepala, dan tangan kiri mengelus perut. 


“Ada juga tangan kanan gerakannya memukul, sedangkan tangan kiri gerakannya maju mundur. Ini sulit tapi jika dibiasakan maka manfaatnya akan besar,” ujarnya.


Karena manusia memiliki otak kanan dan kiri, sehingga untuk menyeimbangkan antara keduanya membutuhkan latihan-latihan tertentu, dan salah satunya brain gym.

(Yudi Prayoga)
 


Warta Terbaru