• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Teras Kiai

Ketika Rezeki Terasa Sempit Bagimu

Ketika Rezeki Terasa Sempit Bagimu

SUNGGUH, rezeki itu telah ditetapkan sebelum manusia diciptakan. Jangan bersedih, karena Allah telah menjamin rezekimu.

Allah SWT berfirman "Tidak ada satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi, melainkan Allah yang memberi rezekinya"(QS Hud: 6).

Ketika Allah menghendaki, tidak ada seorangpun yang bisa menghalangi rezeki itu datang kepada anda, karena tidak ada sesuatu yang anda dapatkan, kecuali itu atas izin-Nya.

Seperti firman Allah :

"Apa saja yang Allah anugrahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat  menahannya. Apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu" (QS Fathir:2)

Ketika ditanya tentang rahasia sikap zuhudnya di dunia, Al-Hasan Al-Bashri menyebutkan empat hal:

1. Aku tahu tidak ada seorangpun yang bisa mengambil rezekiku, sehingga hatikupun menjadi tenang.

2. Aku tahu tidak ada seorangpun yang akan mengambil amal perbuatanku, sehingga aku fokus dengan amal perbuatanku.

3. Aku tahu Allah selalu menatapku, sehingga aku tak kuasa bila Dia melihatku saat aku sedang berbuat maksiat.

4. Aku tahu bahwa kematian telah menantiku, sehingga aku memilih sibuk mempersiapkan bekal pertemuanku dengan Allah nanti.

Al-Hasan Al-Bashri kemudian berkata "Darimana engkau makan dan minum? Itu semua dari Allah sebagaimana Dia memberi rezeki kepada lalat dan nyamuk. Mungkinkah Dia lupa untuk memberi rezeki kepadaku?"

Seorang ulama salaf pernah berkata,"Rezeki itu ada dua. Pertama, rezeki yang memang untuknya. Rezeki itu memiliki ketentuan waktu sehingga aku tidak akan bisa memaksanya lebih cepat datang meski berupaya dengan sekuat tenaga langit dan bumi. Kedua, rezeki untuk orang lain. Rezeki ini tidak akan pernah datang kepadaku dan aku pun yakin tidak akan ada rezeki yang tertukar.

Simaklah hikmah berikut yang bersumber dari Nabi Isa as kepada kaum Hawariyyun.

"Bekerjalah kalian karena Allah. Janganlah kalian bekerja karena perut kalian. Keistimewaan dunia dihadapan Allah hanyalah sesuatu yang kotor. Perhatikanlah burung yang terbang di angkasa, mereka tetap bisa makan dan terbang padahal tidak ada seorangpun yang memberinya makanan. Bahkan dia tidak bersusah payah membajak tanah dan memanen, Allah yg memberinya rezeki.

Jika kalian mengatakan 'perut kalian lebih besar daripada perut burung', yang demikian itu adalah ucapan yang hanya datang dari sapi dan keledai. Keduanya makan dan bergerak tanpa ada seorang pun memberinya makanan. Mereka tidak membajak dan memanen. Allah yang memberi mereka rezeki.

Janganlah cemas dan takut urusan reseki. Fokuslah setiap pekerjaan hanya demi mendapat ridha Allah SWT maka Allah SWT akan mencukupkan rezeki kita.

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan megadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya (QS Ar-Thalaq:2-3).

Jika Allah SWT memberikan rezeki kepada burung gagak, bagaimana mungkin Allah tidak memberikan rezeki-Nya kepada kita? Setelah burung gagak mengeram telurnya hingga menetes, sang induk akan meninggalkan anaknya. Anak gagak akan membuka mulutnya, berharap ada makanan datang yang bisa dia makan. Lalu Allah mengirimkan lalat kepadanya. Lalat itu hinggap diparuhnya, kemudian masuk ke mulutnya. Lalat itulah yang menjadi makanannya. Begitu seterusnya hingga tubuhnya menjadi berwarna agak hitam. Jika tubuh anak gagak ini sudah berwarna kehitaman, dengan sendirinya tak ada lagi serangga yang datang kepadanya. Namun di saat itulah induknya datang kembali kepadanya dengan membawa makanan untuknya.

Jadi apalagi yang harus kita cemaskan dalam urusan rezeki? Sekalipun saat ini Allah tengah menguji kita dengan diturunkannya wabah Virus Corona yang telah merenggut ribuan manusia di dunia, semestinya kita harus mampu mengambil hikmah di balik musibah besar ini untuk kita renungkan dan dijadikan pelajaran berharga dalam kehidupan.

Jangan Bersedih saat menahan lapar

Janganlah bersedih karena generasi-generasi terbaik dari umat ini pun pernah mengalami hal yang lebih menyulitkan daripada sekedar merasakan lapar.

Abu Hurairah mengungkapkan "Aku pernah berkunjung kepada Rasulullah. Aku melihat engkau shalat dalam keadaan duduk. Setelah shalat aku bertanya kepadanya apa gerangan yang menimpamu?" Rasulullah Saw menjawab "Aku lapar,wahai Abu Hurairah'.

Mendengar ucapan beliau seketika itu air mataku meleleh. Saat melihatku menangis, Rasulullah SAW berkata: 'Jangan engkau menangis, wahai Abu Hurairah!' sesungguhnya beratnya perhitungan pada hari kiamat tidak akan menimpa orang yang lapar di dunia, jika dia menjaga dirinya dalam kehidupan dunia".(HR Abu Nu'aim dalam Al-ahilyah).

Jangan bersedih, karena rasa lapar juga pernah menimpa generasi-generasi mulia dari umat ini. Bahkan apa yang menimpa mereka lebih berat daripada apa yg menimpa kita saat ini.

Jangan bersedih dan yakinlah karena Allah SWT sudah berjanji untuk menjamin rezeki kita. Bahkan seandainya ingin menghindarkan diri dari rezeki yang sudah ditetapkan, kita tidak akan pernah bisa melakukannya.

Allah SWT berfirman: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir)Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" (Qs:Al-Ahzab:17)

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Abu Sulaiman Al-Darani ketika ia mengucapkan "Barangsiapa yakin kepada Allah dalam rezeki-Nya, Allah akan menambahkan kebaikan rupanya. Dia akan memberikan mimpinya. Dia akan menenangkan jiwanya, dan Dia akan mengurangi bisikan-bisikan setan di dalam shalat-nya" (hilyah-Auliya).

(Ustadzah Yulia Ulfah/ Pengasuh Majelis Taklim Ar-Raudah Jl. Swadaya 9, Gg.Tangkil Gunung Terang, Bandar Lampung)


Editor:

Teras Kiai Terbaru