Syiar

Ingin Husnul Khatimah, Hindari Lima Perilaku Ini

Selasa, 17 Desember 2024 | 07:15 WIB

Ingin Husnul Khatimah, Hindari Lima Perilaku Ini

Ilustrasi tulisan Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. (Foto: NU Online)

Setiap umat Muslim pastinya ingin hidup di dunia ini berakhir dengan baik, atau yang biasa disebut husnul khatimah. Tercapainya husnul khatimah merupakan perwujudan suksesnya kehidupan seseorang di dunia, yang kelak akan mendatangkan kebaikan pada kehidupan selanjutnya di akhirat.


Namun tentunya mencapai derajat husnul khatimah itu tidak mudah. Lawan dari husnul khatimah adalah su’ul khatimah, yaitu akhir yang buruk. Kita pasti tidak ingin hal itu terjadi pada diri kita, dan harus menghindari segala sesuatu yang dapat menyebabkan su'ul khatimah.


Lantas seperti apakah orang-orang yang kelak akan mendapatkan su’ul khatimah di akhir hidupnya? Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi A-Haddad dalam kitabnya berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr, menjelaskan, ada lima golongan orang yang dikhawatirkan meninggal dunia dalam keadaan su'ul khatimah:


قَالُوْا: وَأَكْثَرُ مَنْ يُخْشَى عَلَيْهِ سُوْءُ اْلخَاتِمَةِ ، وَاْلعِيَاذُ بِا للهِ، اَلْمُتَهَاوِنُ بِالصَّلاَةِ، وَاْلمُدْمِنُ لِشِرْبِ الخَمْرِ، والعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالَّذِي يُؤْذِي اْلمُسْلِمِيْنَ، وَكَذَالِكَ المُصِرُّوْنَ عَلَى اْلكَبَائِرِ وَاْلمَوْبِقَاتِ، اَلَّذِيْنَ لَمْ يَتُوْبُوْا اِلَى اللهِ مِنْهَا


Artinya: Para ulama berkata bahwa orang-orang yang paling dikhawatirkan akan beroleh suúl khatimah (semoga Allah melindungi kita dari hal itu) adalah orang-orang yang suka melalaikan shalat, mereka yang suka minum-minuman keras, mereka yang durhaka kepada kedua orang tua, mereka yang suka menyusahkan (menzaimi) Muslim lainnya, dan mereka yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertobat.


Dari kutipan tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut.    

Golongan pertama, orang-orang yang suka melalaikan shalat. Shalat merupakan amal pertama yang akan dihisab oleh Allah swt. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits Nabi Muhammad saw yang berbunyi: 


أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ.  


Artinya: Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi (HR Tirmidzi).   


Karena itu, hendaklah kita selalu menjaga shalat dengan baik. Dalam keadaan seperti apapun, shalat lima waktu khususnya, tidak boleh kita tinggalkan. Shalat menjadi hal utama untuk bisa selamat dari api neraka. Barang siapa ibadah shalatnya sangat buruk, dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah. 


Golongan kedua, mereka yang suka mengonsumsi minuman keras. Minum minuman keras hukumnya haram. Hal ini ditegaskan dalam hadits riwayat Muslim berikut: 


كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ ، وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ   


Artinya: Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamr adalah haram.
Para pecandu minuman keras disebut juga para pemabuk. Mereka tidak hanya membahayakan dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Sering kita mendengar kecelakaan lalu lintas akibat pengendara mabuk. 


Perkembangan sekarang menunjukkan tidak hanya minuman keras saja yang membahayakan kesehatan mental manusia tetapi juga penyalahgunaan obat-obat bius atau yang dikenal dengan narkoba. Hukum mengonsumsi narkoba sama dengan minum mimuman keras, yakni sama-sama haram. Maka barang siapa tidak bisa berhenti dari konsumsi minuman keras dan penyalahgunaan narkoba dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah. 


Golongan ketiga, mereka yang durhaka kepada kedua orang tua. Durhaka kepada kedua orang tua hukumnya haram dan termasuk dosa besar setelah syirik. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Anas berikut:  


سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْكَبائِرِ قَالَ: الإِشْراكُ بِاللهِ، وَعُقوقُ الْوالِدَيْنِ، وَقَتْلُ النَّفْسِ، وَشَهادَةُ الزّورِ


Artinya: Rasulullah saw ditanya tentang dosa-dosa besar. Beliau menjawab, “Menyukutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh seseorang dan kesaksian palsu.”  


Durhaka kepada kedua orang tua khususnya terhadap ibu merupakan dosa besar. Hal ini disebabkan karena kelahiran anak manusia ke dunia ini melalui mereka dengan segala jerih payah, risiko dan tanggung jawab dunia akherat yang sangat berat. 


Golongan keempat, mereka yang suka menyusahkan (menzalimi) Muslim lainnya. Menzalimi orang lain adalah masalah yang besar. Allah swt sangat memperhitungkan perbuatan zalim yang dilakukan seseorang terhadap seseorang lainnya, apalagi sesama Muslim. 


Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ra berikut:  


وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرُ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ   


Artinya: Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.   


Di antara perbuatan-perbuatan zalim manusia kepada manusia lainnya adalah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah tentang berbagai kezaliman yang dapat mengakibatkan kebangkrutan di akhirat, yakni berbuat curang, mencaci maki orang lain, menuduh atau memfitnah orang lain, memakan harta orang lain atau korupsi, menumpahkan darah orang lain dan memukul orang lain.  


Oleh karena itu jika seseorang selalu menzalimi orang lain tanpa bisa diingatkan oleh siapapun supaya berhenti, maka orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah.  


Golongan kelima, mereka yang terus menerus melakukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertobat. Kita sering mendengar istilah “Molimo” dalam bahasa Jawa, yang maksudnya adalah perbuatan dosa dengan inisial 5 M, yakni: madon (berzina atau main perempuan), mendem (mabuk-mabukan), main (berjudi), madat (mencandu narkoba), dan maling (mencuri/korupsi). 


Kelima hal ini merupakan perbuatan maksiat yang keharamannya sangat jelas ditunjukkan di dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu barang siapa selalu melakukan dosa-dosa tersebut, maka dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah.  


Demikian lima golongan orang yang dikhawatirkan akan mendapat su’ul khatimah di akhir hidupnya, yang dilansir dari NU Online. Semoga kita dapat berhati-hati dan menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan tersebut, dan dapat meraih husnul khatimah di akhir kehidupan.