• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 6 Mei 2024

Syiar

Berbagai Pengertian Orang Saleh dan Salehah Menurut para Ulama

Berbagai Pengertian Orang Saleh dan Salehah Menurut para Ulama
Memiliki anak saleh dan salehah adalah impian setiap orang tua (Foto: NU Online)
Memiliki anak saleh dan salehah adalah impian setiap orang tua (Foto: NU Online)

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi saleh dan salehah. Maka orang tua dalam setiap doa-doanya selalu memohon agar anaknya menjadi anak saleh dan salehah, selain doa-doa kebaikan lainnya.

 

Apalagi hadits nabi menyebutkan, apabila seseorang telah meninggal, maka semua amalnya terputus kecuali tiga perkara, diantaranya adalah anak saleh yang senantiasa mendoakan kepada kedua orang tuanya.

 

Kita juga sering mendengar kata berupa doa dan harapan agar menjadi anak saleh dan salehah tersebut bila ada kabar kelahiran, akikah dan  acara khitanan. Lantas apa yang dimaksud dengan saleh dan salehah tersebut? 


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri menyebutkan dua pengertian untuk kata “saleh.” Pertama, “saleh” adalah taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah. Kedua, “saleh” adalah suci dan beriman. 

 

Tentang kesalehan ini, Al-Qur’an dapat ditemukan pada Surat An-Nisa ayat 69 berikut ini: 


وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا

 

Artinya: Siapa saja yang menaati (ketentuan) Allah dan rasul-Nya, niscaya mereka kelak akan bersama orang-orang yang diberi nikmat oleh-Nya, yaitu para nabi, kalangan shiddiq, syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka adalah sebaik-baik sahabat.

 

Dilansir dari NU Online,  dalam berbagai karya tafsir, kita menemukan beragam pengertian yang diberikan ulama untuk kata “As-Shalihin” atau orang orang saleh. 


Imam Al-Baidhawi dalam tafsirnya Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta’wil, mengatakan bahwa orang saleh adalah orang yang menghabiskan usianya untuk menaati Allah dan mengerahkan hartanya di jalan yang diridhai-Nya. Sementara Imam Al-Baghowi dalam tafsirnya mengatakan, orang saleh dalam kaitannya dengan Surat An-Nisa ayat 69 adalah para sahabat Rasulullah saw.

 

Imam Ibnu Katsir dalam karya tafsirnya mendefenisikan orang saleh sebagai orang yang baik amal lahir dan amal batinnya. Sedangkan Imam Khazin dalam tafsirnya mengatakan, “as-shālihīn” adalah kata jamak “shālih,” yaitu orang yang sama baiknya baik lahir maupun batinnya. Ia juga mengutip pandangan ahli tafsir lain bahwa orang saleh adalah orang yang akidahnya benar dan amalnya sesuai pedoman sunnah dan ketaatan kepada agama.

 

Ulama tafsir, Imam Khazin mengatakan, yang dimaksud dengan “An-Nabiyyīn” atau para nabi pada Surat An-Nisa ayat 69 ini adalah Nabi Muhammad saw.  Sedangkan “As-Shiddiqin” adalah Sayyidina Abu Bakar As-Siddik ra,  “As-Syuhadā” adalah Sayyidina Umar bin Khattab ra, Sayyidina Utsman bin Affan ra, dan Sayyidina Ali bin Abu Thalib ra, dan “As-Shālihīn” adalah semua sahabat rasul. 

 

Syekh Wahbah Az-Zuhayli dalam Tafsir Al-Munir mengatakan bahwa orang saleh itu bukan berarti orang suci yang tidak memiliki kesalahan. Orang saleh adalah orang yang baik batinnya dan kebaikannya lebih dominan daripada keburukannya.

 

Kemudian Syekh Thahir bin Asyur dalam Tafsir At-Tahrir wat Tanwir menyebutkan, orang saleh adalah orang (beriman) yang menjaga istiqamah. Sedangkan Tafsir An-Nasafi menyebut orang saleh sebagai orang yang baik lahir dan batinnya.

 

Syekh Ibnu Ajibah menafsirkan orang-orang saleh pada Surat An-Nisa ayat 69 sebagai mereka para ulama yang menjaga ketakwaan dan umat Islam secara umum yang baik keadaannya. Adapun Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi menyebut siapa yang dimaksud dengan orang saleh ketika menjelaskan satu dari lima obat hati, yaitu bersahabat dengan orang-orang saleh.

 والصالحون هم القائمون بحقوق الله وحقوق العباد

 

Artinya: Orang-orang yang saleh adalah mereka yang memenuhi hak Allah dan hak para hamba-Nya (terkait muamalah, munakahah, jinayah, wathaniyah, dan hak-hak lainnya.


Demikian ragam pandangan ulama perihal siapa yang dimaksud dengan orang saleh dan orang salehah. Semoga dapat menjadi bahan perenungan bagi kita semua bagaimana agar anak-anak kita kelak menjadi anak saleh dan salehah tersebut.


Editor:

Syiar Terbaru