• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Syiar

Amalan yang Dapat Dilakukan di 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah

Amalan yang Dapat Dilakukan di 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah
Amalan yang Dapat Dilakukan di 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah (Foto: NU Online)
Amalan yang Dapat Dilakukan di 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah (Foto: NU Online)

Pemerintah melalui Kementerian Agama pada hasil sidang isbat menetapkan awal Dzulhijjah jatuh pada Selasa 20 Juni 2023. Bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah swt yaitu Dzulqa’dah, Muharram, Rajab, dan Dzulhijjah.


Menghadapi bulan Dzulhijjah, umat muslim memiliki kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Khususnya dalam 10 hari awal bulan Dzulhijjah, karena terdapat amalan-amalan yang dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar.


Dzulhijjah termasuk bulan yang di dalamnya terdapat banyak keutamaan. Dzulhijjah disebut banyak keutamaan karena ada banyak amalan yang disunnahkan pada bulan tersebut. 


Di antara amalan yang dianjurkan pada bulan itu adalah ibadah haji bagi yang mampu melakukannya adalah shalat idul adha dan ibadah kurban bagi yang mampu.  


Tidak hanya itu, pada sepuluh awal Dzulhijah juga dianjurkan memperbanyak ibadah sunnah semisal puasa dan zikir. Dilansir dari NU Online, hal ini sebagaimana dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar. Imam An-Nawawi menjelaskan:


واعلم أنه يستحب إكثار من الأذكار في هذا العشر زيادة على غيره ويستحب من ذلك في يوم عرفة أكثر من باقى العشر


Artinya: Ketahuilah bahwa disunnahkan memperbanyak zikir pada sepuluh awal Dzulhijjah dibanding hari lainnya. Dan di antara sepuluh awal itu memperbanyak zikir pada hari Arafah sangat disunnahkan.


Dalil anjuran memperbanyak zikir di sepuluh awal Dzulhijjah ini adalah:


وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ   


Artinya: Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan (Surat Al-An’am ayat ayat 28).   


Sebagaimana dikutip Imam An-Nawawi, Ibnu Abbas, As-Syafi’i, dan jumhur ulama memahami bahwa kata ayyamam ma’lumat di sini adalah sepuluh pertama Dzulhijjah.   
Selain itu, dalam hadits riwayat Ahmad disebutkan:


مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ   


Artinya: Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya (HR Ahmad).   


Berdasarkan penjelasan di atas, dianjurkan memperbanyak zikir pada sepuluh pertama Dzulhijjah. Memperbanyak zikir lebih diutamakan lagi pada hari Arafah, yaitu tanggal sembilan Dzulhijah, apalagi bagi jamaah haji. Di antara zikir yang diperbanyak adalah melafalkan tahlil, takbir, dan tahmid. 


Demikianlah penjelasan mengenai amalan yang dapat dilakukan pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah. Semoga dengan amalan yang kita lakukan dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt. 


Syiar Terbaru