Syiar

6 Amalan yang Dapat Dilakukan Perempuan Haid di Bulan Ramadhan

Senin, 10 Maret 2025 | 08:36 WIB

6 Amalan yang Dapat Dilakukan Perempuan Haid di Bulan Ramadhan

Amaan-amalan yang dapat dikerjakan oleh perempuan yang haid (Ilustrasi: NU Online Lampung)

Pada bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, semua umat Muslim tentu ingin mengisinya dengan memperbanyak amal ibadah. Pada bulan ini, semua pahala akan dilipatgandakan dan doa-doa akan dikabulkan.

 

Namun, bagaimana dengan seorang perempuan yang tengah mengalami haid? Perempuan yang sedang haid atau nifas memang tidak diperbolehkan menunaikan ibadah puasa dan shalat. Kondisi ini kerap membuat seorang perempuan bersedih, karena tidak dapat menunaikan kewajiban sebagaimana mestinya.

 

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Sayyidah Aisyah pernah menangis karena haid, menjelang menunaikan ibadah haji. Nabi Muhammad saw lalu menghiburnya dan menjelaskan hal itu merupakan siklus yang tidak bisa dihindari bagi perempuan dan tidak perlu ditangisi.

 

Nabi saw kemudian memerintahkan Sayyidah Aisyah untuk tetap beribadah dengan ibadah yang masih bisa dilakukan. Dengan demikian, pada bulan Ramadhan ini, seorang perempuan yang sedang haid dan nifas masih bisa melaksanakan ibadah dan amalan lainnya. Akan halnya puasa yang ditinggalkan, nanti dapat diganti setelah selesai bulan Ramadhan.

 

Berikut beberapa amalan yang dapat dikerjakan perempuan yang sedang haid atau nifas pada bulan Ramadhan, dilansir dari NU Online.

 

1. Bersedekah.

Sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama dan tidak memerlukan syarat suci dari haid untuk melakukannya. Keutamaan sedekah telah masyhur dan banyak dalil nash yang menjelaskannya. Salah satunya, orang yang bersedekah disebutkan memiliki kelipatan 700 nilai dari apa yang disedekahkan. Apalagi jika dilakukan di bulan Ramadhan.

 

Terkait keutamaan sedekah, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 261 berikut:

 

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

 

Artinya: Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui (QS Al-Baqarah: 261).

 

2. Melakukan kerja sosial.

Di antara yang bisa dilakukan oleh perempuan haid untuk mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan ialah dengan melakukan kerja sosial. Kerja sosial yang dimaksud di sini mencakup menolong siapa saja yang membutuhkan bantuan.

 

Misalnya saja ikut kerja bakti membersihkan lingkungan, membantu menyiapkan berbuka untuk keluarga di rumah atau buka bersama di masjid, atau yang lainnya dengan tujuan membantu orang lain. Allah berfirman:

 

‌وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ

 

Artinya: Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (QS Al-Maidah: 2).

 

3. Menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu.

Menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu dapat menjadi ibadah yang dilakukan oleh perempuan yang sedang haid dan nifas. Sebab kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan bernilai baik dan ibadah.

 

Syekh Abu Laits Nasr bin Muhammad As-Samarqandi, dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin meriwayatkan dari Muadz bin Jabal, ia berkata:

 

وَعَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، قَالَ: ‌تَعَلَّمُوا ‌الْعِلْمَ ‌فَإِنَّ ‌تَعَلُّمَهُ حَسَنَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ وَتَعْلِيمَهُ مَنْ لَا يَعْلَمَهُ صَدَقَةٌ، وَبَذْلَهُ لِأَهْلِهِ قُرْبَةٌ

 

Artinya: Dari Muadz bin Jabal ra berkata,” Belajarlah ilmu pengetahuan, sebab sesungguhnya belajar merupakan kebaikan, mencarinya merupakan ibadah, menelaahnya merupakan tasbih, mengkajinya merupakan jihad, mengajarkannya kepada yang belum tahu merupakan sedekah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan amal yang dapat mendekatkan kepada Allah” (As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, [Beirut, Dar Ibnu Katsir: 2000], halaman 429).

 

4. Memberi makan untuk orang yang berbuka puasa.

Salah satu amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid ialah memberikan makanan kepada orang yang berbuka puasa. Disebutkan bahwa orang yang memberi makan untuk berbuka puasa mendapatkan pahala sebagaimana orang yang berpuasa.

 

عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ‌مَنْ ‌فَطَّرَ ‌صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

 

Artinya: Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang memberi makanan kepada orang untuk berbuka puasa, maka ia mendapatkan pahala sesuai orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun." (HR At-Tirmidzi).

 

5. Memperbanyak berdzikir.

Amalan berikutnya yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid ialah memperbanyak dzikir. Membaca dzikir seperti tahmid, takbir, hauqalah atau dzikir lainnya di setiap saat dengan harapan mendapatkan keberkahan, terutama saat Ramadhan yang memiliki lailatulqadar di dalamnya.

 

6. Memperbanyak membaca doa.

Amalan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perempuan haid ialah memperbanyak membaca doa. Sebab membaca doa bisa dilakukan kapan saja dan siapa saja termasuk bagi perempuan yang sedang haid. Di antara doa yang dianjurkan untuk terus dibaca ialah doa yang masyhur dari riwayat Aisyah untuk menyongsong lailatulqadar.

 

Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya menyebutkan sebuah riwayat bahwa Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai doa apa yang sebaiknya dibaca saat menemukan lailatulqadar.

 

Kemudian Nabi menjawab:

 

‌اللهُمَّ ‌إِنَّكَ ‌عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ، فَاعْفُ عَنِّي

 

Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pengampun yang menyukai orang yang meminta ampunan, karenanya ampuni lah aku.

 

Demikianlah enam amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid dan juga nifas di bulan Ramadhan. Tentu saja masih banyak amalan lain yang dapat dilakukan. Intinya mari kita isi bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, untuk mendapatkan pahala, ridha, berkah, dan ampunan dari Allah swt.