Pendidikan

Rabiah Fitri, Mahasiswi Unila Antarkan Mimpi Anak Desa Lewat Kampus Mengajar

Jumat, 29 Desember 2023 | 20:56 WIB

Rabiah Fitri, Mahasiswi Unila Antarkan Mimpi Anak Desa Lewat Kampus Mengajar

Rabiah Fitri, Mahasiswa Unila Antarkan Mimpi Anak Desa Lewat Kampus Mengajar. (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Mahasiswi Pendidikan Guru Paud Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) angkatan 2021 bernama Rabiah Fitri Adawiyah, mencoba mewujudkan mimpi anak desa dengan mengikuti Kampus Mengajar batch enam selama kurang dari enam bulan.

 

Rabiah aktif dalam kegiatan mengajar Kampus Mengajar yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

 

Ia menjalankan kegiatan mengajar di sebuah Sekolah Dasar Swasta (SDS) Yamama, Giri Jaya, Desa Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung.

 

“Alasan mengikuti Kampus Mengajar adalah ingin menerapkan ilmu yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan,” ujarnya dilansir dari laman Unila.

 

Menurut Rabiah, pada saat mengajar di SDS Yamama, ia melakukan asistensi menemani guru kelas dan mendapatkan kepercayaan untuk bertanggung jawab menjadi wali kelas sementara.

 

“Saya juga mendapatkan tantangan dalam mendapatkan kepercayaan anak-anak SDS Yamama dan hal tersebut memacunya dan teman-teman lainnya untuk semakin memberikan kinerja terbaik,” kata Rabiah sapaan karibnya.

 

Tidak hanya berfokus dalam mengajar anak-anak, Rabiah dan teman-teman lainnya membantu guru di SDS Yamama meningkatkan metode pengajaran dengan pelatihan sederhana penggunaan Canva.

 

Ia berharap, melalui pelatihan dan pemanfaatan media sosial, SDS Yamama bisa lebih dikenal orang banyak.

 

Kendala sekaligus tantangan dalam penyelenggaraan Kampus Mengajar yang dilaksanakan Rabiah dan rekan-rekannya tidak luput menghampiri.

 

“Kemudian melakukan bimbingan yang baik terhadap anak-anak dan belajar bagaimana menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan, serta belajar mengontrol emosi dalam menghadapi anak-anak dengan berbagai macam karakter,” tuturnya.

 

Rabiah mengungkapkan rasa syukur terhadap kehidupan, latar belakang pendidik memotivasinya menyelesaikan kegiatan Kampus Mengajar ini dengan baik, serta bisa mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik guna menunjang terwujudnya mimpi anak-anak SDS Yamama, meskipun ada kendala menghambat prosesnya.

 

“Ketika saya sudah terjun ke suatu tempat, saya harus bisa memaksimalkan potensi dan melihat kondisi anak-anak di sana yang terbatas membuat saya bersyukur di hidup ini. Jadi, hal itu yang memotivasi saya untuk membuat mereka menjadi lebih baik meski dengan banyak keterbatasan,” ungkap Rabiah.

 

Banyak hal ia dapatkan dalam kegiatan Kampus Mengajar ini, kemampuan yang semakin berkembang hingga pengendalian sikap untuk profesional dalam mengajar.

 

Suka dan duka juga turut dirasakan Rabiah dalam kegiatan mengajar. Namun, hal tersebut justru membuat pengalaman mengajarnya menjadi lebih berwarna dan tak terlupakan.

 

“Saya berpesan untuk mahasiswa Unila, agar bisa ke luar dari zona nyaman dan melihat serta merasakan bagaimana kehidupan di luar kampus,” katanya.

 

Kegigihan dan antusiasme Rabiah tidak melekat pada semua mahasiswa Unila, namun setiap orang memiliki kesempatan untuk berproses, dan mungkin saja kesempatan berproses bisa dimulai dari Program Kampus Mengajar.