Ini Tujuh Lokasi Ujian Tulis Berbasis Komputer di Universitas Lampung

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Universitas Lampung (Unila) menyiapkan tujuh gedung untuk untuk digunakan oleh peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) 2023.

Koordinator Humas penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila, Fitra Dharma mengungkapkan, ketujuh titik tersebut antara lain, Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK), Laboratorium Ekonomi, Gedung Student Service Corner (SSC),

Kemudian Laboratorium Balai Bahasa, Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Laboratorium Fakultas Kegurusan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta Laboratorium Fakultas Kedokteran.

“Lokasi tersebut nantinya akan ditunjang dengan 750 komputer yang akan digunakan untuk UTBK di lingkungan Universitas Lampung,” ujarnya kepada wartawan, Senin (10/4/2023).

Untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan ataupun kerusakan saat pelaksanaan UTBK, pihaknya sudah mempersiapkan komputer cadangan di setiap ruangan.

“Setiap titik pusat UTBK akan kami siapkan cadangan jika nanti terjadi gangguan,” katanya.

Fitra menjelaskan, pelaksanaan UTBK ini akan dibagi menjadi dua sesi per hari. Sehingga jika nanti jumlah peserta yang mendaftar melebihi kapasitas, maka ia harus mencari pusat UTBK di tempat lain.

“Untuk jumlah kuota yang disediakan di Universitas Lampung yakni 22.260 peserta. Jika kuota melebihi harus mencari tempat lain,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pengawas dalam pelaksanaan UTBK ini nantinya akan diisi oleh dosen-dosen Unila yang terdiri dari delapan fakultas yang ada. Dengan rincian setiap 20 peserta akan diawasi oleh satu dosen pengawas.

“Pengawas akan di isi oleh dosen-dosen Unila dengan perbandingan 20:1, itu dari setiap fakultas yang ada di Unila,” ujarnya. 

Jika Unila sudah memenuhi kuota pesertanya maka akan dialihkan ke Institut Teknologi Sumatre (ITERA) sebagai tempat dilaksanakannya UTBK. Bagi pendaftar yang berasal dari Lampung dan mendaftar di perguruan tinggi negri (PTN) yang tersebar di berbagai tempat seluruh Indonesia.

“Misalnya ada yang daftar di Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) mereka bisa tesnya di Unila."

Ia mengatakan kalau dulu tidak berbasis UTBK tapi tertulis, dan permintaan dari pusat tesnya dilakukan di kampus. Karena berdasarkan pengalaman kalau di luar agak kurang kewaspadaan pengawasnya.