• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Pendidikan

Direktur Diktis Kemenag RI: Pentingnya Transformasi Diri dalam Moderasi Beragama

Direktur Diktis Kemenag RI: Pentingnya Transformasi Diri dalam Moderasi Beragama
Direktur Diktis Kemenag, Prof Inung saat memberikan arahan secara virtual pada orientasi pelopor penguatan Moderasi Beragama UIN Raden Intan. (Foto: Istimewa)
Direktur Diktis Kemenag, Prof Inung saat memberikan arahan secara virtual pada orientasi pelopor penguatan Moderasi Beragama UIN Raden Intan. (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Direktur Pendidikan Tinggi Agama Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof Ahmad Zainul Hamdi menekankan pentingnya transformasi diri dalam perspektif moderasi beragama.

 

“Menghafal definisi konsep moderasi beragama itu mudah, bahkan menceramahkan ulang kepada orang lain juga mudah. Yang tidak mudah adalah bagaimana menyelesaikan diri sendiri,” ungkapnya secara virtual saat memberikan arahan pada orientasi pelopor Penguatan Moderasi Beragama Angkatan I, Rabu (27/9/2023).

 

Prof Inung, sapaan akrabnya, menjelaskan salah satu contoh, bisa dicek pada diri masing-masing, betapa mudah diri bereaksi atas nama panggilan iman yang diyakini.

 

Ketika ada sebuah masjid dibangun di wilayah muslim minoritas ditolak atau bahkan dirusak oleh umat agama lain, hati teriris, iman terpanggil, menuntut adanya ketidakadilan dan mengatakan intoleran.

 

“Namun seketika kita terdiam, iman kita tumpul ketika ada rumah ibadah yang ditolak oleh saudara seiman kita, seakan itu bukan urusan kita. Padahal toleransi itu adalah salah satu pilar penting dalam moderasi beragama,” paparnya.

 

Harus ada transformasi diri, karena apapun  bentuk penguatan moderasi beragama, tidak akan berarti apabila individu tertentu tidak bisa mentransformasi menjadi manusia baru dengan perspektif, cara pandang dan sikap dalam kehidupan beragama.

 

“Saling menghormati agama orang lain, dan melindungi hak-haknya itu adalah tuntutan atas keyakinan keagamaan kita sendiri. Itu salah satu hal penting sebagai pesan dari moderasi beragama,” katanya.

 

Usai memberikan arahan, Prof Inung menutup kegiatan orientasi pelopor penguatan Moderasi Beragama angkatan I yang diselenggarakan Pusat Moderasi Beragama UIN Raden Intan.

 

Hadir dalam penutupan orientasi pelopor Penguatan Moderasi Beragama angkatan I, Rektor UIN Raden Intan, Wakil Rektor I, Wakil Rektor III, Wakil Dekan II Fakultas Adab, Ketua LP2M, Kepala SPI, Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN Raden Intan, dan instruktur nasional.


Pendidikan Terbaru