Opini

Mewujudkan Transparansi dan Profesionalisme ZIS di LAZISNU PWNU Lampung Dengan Kotak Barcode

Ahad, 30 Maret 2025 | 07:18 WIB

Mewujudkan Transparansi dan Profesionalisme ZIS di LAZISNU PWNU Lampung Dengan Kotak Barcode

Logo NU Care-LAZISNU. (Foto: Istimewa)

Dalam era digitalisasi yang semakin pesat, berbagai aspek kehidupan mengalami perubahan, termasuk dalam praktik ibadah dan filantropi. Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah implementasi sistem pembayaran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) berbasis web.


Program itu berupa Kotak Koin Berbarcode yang diterapkan oleh Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PWNU Lampung. Program ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam menunaikan kewajiban dan sedekahnya, tetapi juga menjadi langkah maju dalam menciptakan transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan dana umat.


Salah satu tantangan utama dalam pengumpulan ZIS adalah keterbatasan akses bagi masyarakat untuk menyalurkan donasinya. Kotak Barcode yang diperkenalkan oleh LAZISNU PWNU Lampung menjadi solusi inovatif yang memungkinkan donatur melakukan pembayaran secara praktis dan fleksibel.


Dengan hanya memindai barcode yang tersedia di berbagai titik strategis, seperti masjid, pesantren, kantor NU, atau bahkan di pusat perbelanjaan, masyarakat dapat dengan mudah menyalurkan ZIS mereka melalui platform digital tanpa harus membawa uang tunai.


Keunggulan lain dari sistem ini adalah kecepatan transaksi dan pencatatan otomatis. Donasi yang masuk langsung tercatat dalam sistem berbasis web, sehingga setiap transaksi dapat dimonitor secara real-time oleh pihak pengelola maupun donatur itu sendiri. Ini memberikan pengalaman yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat yang ingin berzakat dan berinfaq secara rutin.


Salah satu aspek krusial dalam pengelolaan dana ZIS adalah transparansi. Selama ini, tidak sedikit masyarakat yang merasa ragu untuk berzakat atau bersedekah karena kekhawatiran terkait penyaluran dana yang kurang jelas.


Dengan sistem berbasis web yang digunakan dalam program Kotak Barcode, seluruh transaksi dapat terdokumentasi dengan baik dan dapat diakses oleh publik dalam laporan berkala yang dipublikasikan oleh LAZISNU PWNU Lampung.


Selain itu, pengelolaan dana juga dapat dilakukan secara lebih profesional dengan sistem digital yang memungkinkan perencanaan dan distribusi dana yang lebih terstruktur.


Dana yang terkumpul dapat langsung dikategorikan sesuai dengan jenisnya (zakat, infak, atau sedekah) dan dialokasikan kepada penerima manfaat sesuai dengan ketentuan syariah. Dengan adanya transparansi ini, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat semakin meningkat dan potensi pengumpulan dana pun semakin besar.


Implementasi sistem pembayaran ZIS berbasis web melalui Kotak Barcode juga merupakan langkah penting dalam meningkatkan profesionalisme pengelolaan dana umat. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, LAZISNU PWNU Lampung dapat meningkatkan efisiensi operasional dalam menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana dengan lebih optimal.


Selain itu, penggunaan teknologi digital memungkinkan adanya audit yang lebih mudah dan akurat, sehingga memastikan dana tersalurkan dengan baik dan sesuai dengan peruntukannya.


Profesionalisme dalam pengelolaan zakat juga berarti adanya edukasi dan sosialisasi yang masif kepada masyarakat mengenai pentingnya ZIS dalam membangun kesejahteraan umat. Dengan memanfaatkan berbagai platform digital, LAZISNU PWNU Lampung dapat terus mengedukasi masyarakat mengenai manfaat dan urgensi berzakat serta bagaimana dana tersebut digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan.


Program Kotak Barcode sebagai metode pembayaran ZIS berbasis web yang diterapkan oleh LAZISNU PWNU Lampung adalah terobosan yang membawa banyak manfaat. Tidak hanya mempermudah masyarakat dalam berzakat, berinfaq, dan bershadaqah, tetapi juga meningkatkan transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan dana umat.


Dengan sistem yang lebih modern, akuntabel, dan terpercaya, diharapkan semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam filantropi Islam, sehingga manfaat ZIS dapat dirasakan lebih luas oleh mereka yang membutuhkan.


Diharapkan ke depan, program ini dapat menjadi model bagi lembaga-lembaga zakat lainnya untuk mengadopsi teknologi dalam pengelolaan dana sosial keagamaan secara lebih optimal.


Enny Puji Lestari, Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PWNU Lampung