Khutbah

Khutbah Jumat: Lima Cara Berbakti Kepada Orang Tua

Rabu, 2 Oktober 2024 | 19:04 WIB

Khutbah Jumat: Lima Cara Berbakti Kepada Orang Tua

Ilustrasi berbakti kepada orang tua (Foto: NU Online)

Dalam Islam, menghormati orang tua sebagai sebuah kewajiban bagi anak. Dengan menghormati orang tua, kita akan mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup. Menghormati orang tua, terutama ibu, merupakan kewajiban moral dan agama bagi setiap orang.


Ibu adalah sosok yang telah melahirkan, mengasuh, dan mendidik kita dengan penuh kasih sayang. Pengorbanan dan perjuangan mereka tak ternilai harganya, dan sudah sewajarnya kita membalasnya dengan rasa hormat dan kasih sayang.


Khutbah I


اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أمَّا بَعْدُ. فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن   قَالَ اللهُ تعالى: وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ


Jamaah shalat Jumat yang mulia,

Pada kesempatan di hari yang mulia ini, khatib mengajak kepada jamaah Jumat sekalian, untuk meningkatkan takwa kita kepada Allah swt, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan selalu berada dalam perlindungan Allah swt. Dan Allah juga bersama dengan orang-orang yang bertakwa. 


Hal ini sebagaimana telah tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 194:


وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ


Artinya: Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa (QS Al-Baqarah [2]: 194).


Hadirin rahimakumullah,

Puji syukur kepada Allah swt. Tuhan yang memberikan kita segala sesuatu, termasuk hidayah dan kesehatan jasmani maupun ruhani, sehingga kita bisa melangkahkan kaki ke tempat suci yang mulia ini. 


Shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw. Nabi yang mengangkat harkat martabat kemanusiaan, harkat martabat wanita dan harkat martabat umat Islam.  


Hadirin rahimakumullah,

Menghormati kedua orang tua merupakan salah satu nilai utama dalam banyak budaya dan ajaran agama. Bentuk penghormatan kepada orang tua dapat ditunjukkan melalui lima cara


Pertama, menjaga sikap dan ucapan.

Berbicara kepada kedua orang tua harus dengan sopan dan tidak mengeluarkan kata-kata kasar. Mendengarkan dengan baik ketika mereka berbicara, serta tidak membantah atau menolak nasihat mereka dengan cara yang tidak sopan.


Sebagaimana dalam firman Allah surat Al-Isra ayat 23-24:


وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا


Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra: 23-24).


Hadirin rahimakumullah,

Kedua, bertindak baik kepada mereka.

Membantu orang tua juga bisa dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari, memenuhi kebutuhan mereka, serta mendukung mereka ketika menghadapi kesulitan. Kita juga bisa membantu dalam hal finansial, kesehatan, atau urusan lainnya. Bahkan andaikata kita membayarnya pun tidak akan bisa menebus jasa mereka terhadap kita, ketika kita masih kecil.


Dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 14 Allah swt berfirman:


وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ


Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman: 14).


Hadirin rahimakumullah,

Ketiga, mentaati mereka.

Seyogianya seorang anak kepada orang tuanya adalah mengikuti nasihat dan petunjuk dari mereka, selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang lebih tinggi, seperti agama atau nilai moral. 


Keempat, memperhatikan dan penuh kasih sayang

Kita sebagai umat Islam, harus menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang tua, baik secara fisik maupun emosional. Meluangkan waktu bersama mereka, menjaga komunikasi yang baik, dan memberikan kasih sayang adalah bentuk penghormatan yang penting.


Ketika orang tua berada di usia senja, umumnya memerlukan perhatian lebih karena kondisi mereka sudah tidak sesehat di masa muda. Untuk itu, sudah sewajarnya jika anak merawat orang tuanya, sebagaimana sang anak dirawat orangtua sejak kecil.


Rasulullah saw bersabda:


رَغِمَ أَنْف، ثُمَّ رَغِمَ أَنْف، ثُمَّ رَغِمَ أَنْف مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الكِبَرِ، أَحَدُ هُمَا أَوكِلَيْهِمَا، فَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ 


Artinya: Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk surga (HR Muslim 2551, Ahmad 2: 254, 346).


Hadirin rahimakumullah,

Kelima, mendoakan mereka.

Mendoakan orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada, merupakan akhlak yang terpuji. Dan perbuatan tersebut sangat dianjurkan dalam agama Islam. 


Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an surat Al Isra ayat 24:


وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ


Artinya: Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil (QS Al-Isra: 24).


Rasulullah saw juga bersabda bahwa doa seorang anak kepada orang tuanya akan memasukkanya ke surga:


إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ انّى لِيْ هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ 


Artinya: Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat kedudukannya di surga kelak. Ia pun bertanya, “Bagaimana hal ini?” Maka dijawab: “Ini karena permohonan ampunan anakmu untukmu” (HR Ibnu Majah).


Hadirin rahimakumullah,

Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, dan semoga kita dijadikan sebagai hamba yang selalu berbakti kepada kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Karena berbakti kepada mereka merupakan perintah dalam Al-Qur’an dan Hadits.


بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم


Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَرِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَيُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ   اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ كَمَا شَرَّفْتَنَا بِاْلإِيْمَانِ بِكَ، وَكَرَّمْتَنَا فِيْ أَرْكَانِ الإِسْلَامِ بِالصِّيَامِ لَكَ، أَعِنَّا عَلَى طَاعَتِكَ فِيْهِ، وَاجْعَلِ اللّهُمَّ صَفَاءَ أَرْوَاحِنَا فِي اسْتِقْبَالِهِ وَسِيْلَةً لِلْإِجَابَةِ فِي كُلِّ مَا نَسْأَلُ، مِمَّا عَلَّمْتَنَا أَنْ نَدْعُوَكَ بِهِ فِي قَوْلِكَ فِيْ كِتَابِكَ الْكَرِيْمِ   اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ   عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ


Ustadz Yudi Prayoga, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung