Khutbah Jumat: Jadikan Ilmu Sebagai Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah swt
Rabu, 2 Oktober 2024 | 07:00 WIB
Yudi Prayoga
Penulis
Ilmu dalam Islam bukan hanya terbatas pada pengetahuan duniawi, tetapi juga mencakup pengetahuan tentang agama, akhlak, dan kehidupan akhirat. Dengan ilmu, seseorang dapat lebih memahami kebesaran Allah, menjalankan ibadah dengan benar, dan menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan-Nya.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدٰىهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Hadirin rahimakumullah,
Pada hari yang penuh berkah ini, di masjid yang mulia, khatib mengajak kepada jamaah Jumat sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan takwa inilah Allah menjanjikan kemuliaan bagi hamba-hamba-Nya. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu (QS Al-Hujurat: 13).
Hadirin rahimakumullah,
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah swt, Tuhan yang memberikan kita kesehatan jasmani maupun rohani, sehingga kita bisa berjumpa dengan hari yang mulia ini, dalam keadaan sehat wal afiat.
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad. Shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw, Nabi yang membawa peradaban umat manusia dari keterpurukan hingga perpendar cahaya Islam dari timur hingga ke barat.
Hadirin rahimakumullah,
Nabi Muhammad saw merupakan manusia pilihan (Al-Murtadlo) yang diberikan wahyu oleh Allah swt, dan dengan wahyu tersebut Nabi saw membimbing umat manusia dari kebodohan (jahiliyah) menuju penuh ilmu pengetahuan dan kecerdasan.
Dengan pendalaman wahyu Al-Qur’an dan hadits nabi, Allah menurunkan berbagai ilmu ke muka bumi. Dan seluruh ilmu tersebut senantiasa dijadikan perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
Ilmu merupakan instrumen terpenting dalam hidup manusia, karena dengan ilmu manusia tidak akan tersesat, baik ilmu yang berkaitan dengan agama maupun dunia. Maka dari itu, setiap Muslim wajib hukumnya untuk menuntut ilmu. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad saw:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.
Redaksi di atas menggunakan kata “faridlatun” yang berarti sangat wajib. Karena apa? Jika umat Islam tidak mau mencari ilmu dan memilih bodoh, maka kejayaan Islam akan tenggelam, redup dan dikucilkan oleh peradaban manapun.
Hadirin rahimakumullah,
Mencari ilmu memang berat, karena harus mengorbankan segala hal, baik pikiran, mental, jasmani dan finansial. Apalagi ilmu yang disandarkan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah. Karena ilmu yang dijadikan untuk mendekatkan diri kepada Allah harus bersih, suci dan bermanfaat bagi siapapun.
Rasulullah saw juga mengingatkan kepada kita semua bahwa, jika kita ingin beruntung di dunia, maka harus menguasai ilmu dunia. Dan jika kita juga ingin beruntung di akhirat kelak, maka kita juga harus menguasai ilmunya. Sebagaimana hadits Nabi saw:
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ ومَنْ اَرادَ الْاخِرَةَ فَعَليْهِ بِالْعِلْمِ ومَنْ اَرادَهُما فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya: Siapa pun yang menghendaki (keberhasilan) dunia maka ia harus berilmu, Siapa pun yang menghendaki (keberuntungan) akhirat, ia pun harus berilmu, dan siapa pun yang menghendaki keduanya, tentu ia harus berilmu.
Hadirin rahimakumullah,
Dunia yang kita tinggali saat ini, dan kita saksikan bersama, setiap hari berubah dengan perantara ilmu pengetahuan. Ketika manusia mulai belajar, memperdalam ilmu, bereksperimen dan menemukan penemuan baru, maka penemuan tersebut akan digunakan sebagai pengubah dunia. Seperti manusia menemukan listrik, lampu, televisi, radio, internet, ponsel, mobil, dan sebagainya.
Akan tetapi perlu diingat, bahwa kita harus menjadikan ilmu pengetahuan tersebut sebagai perantara mendekatkan diri kepada Allah swt, yakni dengan menggunakannya sebagai kebaikan yang bermanfaat bagi manusia maupun alam. Juga tidak sampai melalaikan Allah swt.
Ilmu yang berbau dunia, jika diamalkan dengan baik, maka akan berpahala dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Sedangkan ilmu yang berbau agama, jika tidak diamalkan dengan baik dan semestinya maka akan menjadi dosa dan menjauhkan diri kepada Allah swt, seperti untuk menindas, menghakimi dan mengakafirkan sesama Muslim.
Hadirin rahimakumullah,
Disebutkan dalam kitab Hilyat'ul Awliya Wa Tabaqat'ul Asfiya, bahwa mencari ilmu karena ridha Allah adalah ibadah, belajar adalah mengingat kebesaran Allah. Sahabat Mu’adh juga mengatakan, mencari ilmu adalah perjuangan yang pahalanya seperti pahala berjihad. Mengajarkannya ilmu adalah sedekah.
Hal ini telah ditegaskan dalam firman Allah swt dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 9:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لايَعْلَموْنَ
Artinya: Adakah sama, antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui (QS Az-Zumar, 39: 9).
Hadirin rahimakumullah,
Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, baik yang membaca maupun yang mendengarkannya. Semoga kita selalu menjadi hamba yang gemar mencari ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan semoga ilmu yang kita miliki diberkahi oleh Allah swt, sehingga bisa bermanfaat bagi yang lainnya. Aamin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَه اِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِهِ وَأَصْحَابِه وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبى وَيَنْهى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Yudi Prayoga, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung
Terpopuler
1
Keutamaan Hari Tasyrik dan Amalan yang Dapat Dilakukan
2
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Kepengurusan PW GP Ansor Lampung Masa Khidmah 2024-2028
3
Bolehkah Menerima Kurban dari Non-Muslim?
4
GP Ansor Lampung Gelar Pelantikan Pengurus 2024-2028 di UIN Raden Intan, Tandai Kebangkitan Baru
5
Saat Kang Jalal Pringsewu Robohkan Sapi Presiden Prabowo
6
Hukum Daging Kurban Disimpan Terlalu Lama
Terkini
Lihat Semua