Yudi Prayoga
Penulis
Muharram merupakan awal bulan dari kalender hijriah, yang pertama kali dicetuskan oleh sahabat Nabi saw, Umar bin Khattab ra. Selain menjadi awal di kalender hijriah, banyak juga kejadian sejarahnya yang dapat kita ambil ibrahnya pada setiap bulan Muharram. Karena bulan Muharram menjadi bulan pengampunan, keistimewaan dan mukjizat bagi hamba-hamba Allah yang bertaubat kepada-Nya.
Peristiwa pada bulan Muharram, tersimpan rapi pada kitab klasik umat Islam, Kitab I’anah at-Thalibin, II/267, yang didalamnya merangkum beberapa peristiwa bersejarah, diantaranya adalah:
1. Diterimanya taubat Nabi Adam as setelah diturunkan dari surga.
2. Diangkatnya Nabi Idris as ke tempat yang tinggi.
3. Diturunkannya Nabi Nuh as dari kapal, setelah baniir bandang.
4. Diselamatkannya Nabi Ibrahim as dari bakaran apinya raja Namrud.
5. Diturunkannya kitab Taurat pada Nabi Musa as.
6. Dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari penjara.
7. Disembuhkannya kebutaan Nabi Ya’qub as dari wasilah pakaiannya Nabi Yusuf as.
8. Disembuhkannya Nabi Ayyub as dari sakit kulit yang berkepanjangan.
9. Dikeluarkannya Nabi Yunus as dari perut ikan Nun.
10. Disibakkannya lautan bagi Bani Israil yang melarikan diri dari kejaran raja Fir’aun Mesir yang kejam.
11. Diampuninya Nabi Dawud as dari kesalahannya.
12. Diberinya Nabi Sulaiman as kekuasaan berupa kerajaan.
13. Diangkatnya Nabi Isa as ke langit setelah dikepung bangsa Romawi.
14. Diampuninya kesalahan yang telah lewat dan yang akan datang dari Nabi Muhammad saw.
Dari kisah-kisah di atas, mengajarkan bahwa bulan Muharram menjadikan bulan yang mulia dan istimewa. Saking mulianya bahkan Allah swt menjadikan Muharram sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam Islam. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36).
Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iroqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, ”Apa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?”
Beliau rahimahullah menjawab, ”Disebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah, pen) untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah Ta’ala kecuali bulan Allah (yaitu Muharram). (Syarh Suyuthi li Sunan An Nasa’i, Abul Fadhl As Suyuthi, 3/206, Al Maktab Al Mathbu’at Al Islami, cetakan kedua, tahun 1406 H).
Itulah kenapa, dari pemaparan diatas, kita seolah-olah dibawa dalam kisah yang penuh renungan dan pelajaran bagi umat sekarang. Dan mayoritas kisah yang terjadi di bulan Muharram, lebih terindikasi kepada pembebasan manusia dari ketertindasan dan mara bahaya. Sehingga pada bulan Muharram tersebut layak menjadi bulannya kemerdekaan bagi umat muslim dan mukmin.
(Yudi Prayoga)
Terpopuler
1
Aksi Solidaritas Tuntut Keadilan bagi Riyas, Ini Tanggapan Polda Lampung
2
Ini Dalil dan Tata Cara Shalat Sunnah Wudhu
3
Doa Agar Dipermudah Mengerjakan Soal Ujian Semester
4
Pj Gubernur Lampung Tinjau Renovasi Stadion Pahoman dan Pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie
5
2.032 Peserta Ikuti Seleksi PPPK, Kepala Kemenag Lampung: Jaga Integritas Selama Proses Seleksi
6
Merangkul Kesetaraan, Menguatkan Persaudaraan: Refleksi Hari Disabilitas Internasional
Terkini
Lihat Semua