Warta

Sosialisasi Perkum NU, PWNU Lampung Tegaskan Pentingnya Tertib Jam’iyah

Sabtu, 12 Juli 2025 | 20:29 WIB

Sosialisasi Perkum NU, PWNU Lampung Tegaskan Pentingnya Tertib Jam’iyah

Wakil Sekretaris PWNU Lampung, Hayatul Islam. (Foto: Istimewa)

Lampung Tengah, NU Online Lampung 

Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Tengah yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Qodiri pada Sabtu (12/7/2025) diisi dengan sesi penting sosialisasi Peraturan Perkumpulan (Perkum) Nahdlatul Ulama. 

 

Hadir sebagai pemateri, Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Hayatul Islam yang menyampaikan pemahaman mendalam mengenai substansi dan urgensi regulasi organisasi NU.

 

"Perkum bukan sekadar kumpulan aturan teknis, tetapi bagian tak terpisahkan dari ruh dan arah perjuangan Jam’iyah," ujarnya.

 

Menurutnya, revitalisasi dan konsolidasi organisasi harus berpijak pada disiplin terhadap norma-norma dasar, sebagaimana yang tertuang dalam AD/ART dan diperinci dalam Perkum PBNU.

 

“Untuk mewujudkan jam’iyah yang koheren dan terarah, setiap pengurus wajib menjadikan Perkum sebagai pedoman utama dalam berkhidmat,” ungkapnya di hadapan ratusan peserta Muskercab.

 

Sosialisasi ini mengangkat sejumlah perubahan dan penyempurnaan aturan yang telah ditetapkan oleh PBNU dalam Konferensi Besar (KONBES) sejak 2022 hingga 2024.

 

Tercatat, lebih dari 30 Perkum telah diterbitkan dan direvisi, mencakup berbagai aspek strategis mulai dari sistem keanggotaan, syarat kepengurusan, jenjang kaderisasi, hingga pengelolaan keuangan dan penyelesaian konflik internal.

 

"Beberapa regulasi penting yang dipaparkan antara lain Perkum 1/2022 tentang tata cara penerimaan dan pemberhentian anggota, yang menegaskan bahwa kepemilikan Kartanu bersifat wajib bagi setiap pengurus NU," tuturnya.

 

Ada pula Perkum 1/2024 tentang sistem kaderisasi, yang memuat filosofi, jenjang, kurikulum, dan mekanisme pengakuan kader. Tak kalah penting, Perkum 2/2024 mengatur secara rinci syarat menjadi pengurus harian syuriyah dan tanfidziyah.

 

Dalam sesi yang berlangsung selama dua jam ini, Hayatul Islam mengutip pernyataan-pernyataan penting dari para tokoh PBNU. Ia menyebut AD/ART dan Perkum sebagai “tongkat komando” yang diwariskan oleh para muassis NU, sebagaimana disampaikan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf ditegaskan kembali melalui kutipan pentingnya bahwa disiplin norma adalah jalan menuju organisasi yang kohesif dan kuat.

 

Hayatul Islam juga menyampaikan kutipan dari panggilan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari yang mengajak seluruh warga NU untuk masuk ke dalam Jam’iyah dengan penuh cinta, kasih sayang, dan semangat kebersamaan. 

 

Kutipan ini menjadi peneguhan bahwa NU bukan sekadar organisasi struktural, tapi rumah spiritual dan peradaban bagi umat.

 

Ketua PCNU Lampung Tengah, KH Ngasifudin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PWNU Provinsi Lampung atas dukungannya dalam kegiatan ini. 

 

Ia berharap sosialisasi Perkum ini menjadi pendorong bagi pengurus di semua tingkatan untuk bekerja lebih terstruktur, disiplin, dan sesuai garis organisasi.

 

“Ini menjadi pijakan penting untuk memastikan bahwa setiap keputusan dan program yang dijalankan oleh pengurus NU, dari tingkat cabang hingga ranting, benar-benar berpijak pada sistem yang sah dan berkeadaban,” ujarnya.

 

Dengan hadirnya sosialisasi ini, Muskercab II PCNU Lampung Tengah bukan hanya menjadi forum evaluasi dan penyusunan program kerja, tetapi juga menjadi ruang pemantapan nilai dan tertib organisasi. Sebuah langkah maju dalam menjaga maruah dan keberlanjutan Jam’iyah Nahdlatul Ulama di tengah dinamika zaman.