Kota Metro, NU Online Lampung
Civitas academica Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (FSEI) Institut Agama Islam Ma’arif Nahdlatul Ulama (IAIMNU) Kota Metro, Lampung, menggelar Pelatihan Khusus Profesi Paralegal (PKPP) bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mustika Bangsa, selama dua hari Sabtu-Ahad (21-22/1/ 2023).
Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam sekaligus ketua pelaksana PKPP, Wiwik Damayanti, di Kampus IAIM NU Kota Metro, tempat pelatihan itu digelar.
“Pelaksanaan PKPP ini bertujuan membekali para mahasiswa agar memiliki kompetensi di bidang hukum serta moral. Harapannya, para mahasiswa mampu melakukan pendampingan hukum kepada masyarakat di sekitarnya, baik ketika sudah menjadi alumni maupun ketika masih menjadi mahasiswa,” katanya.
Acara tersebut diikuti oleh 50 mahasiswa dari Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah dan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (FSEI).
Wakil Rektor I IAIMNU Kota Metro, Agus Setiawan, dalam sambutannya menjelaskan, PKPP ini sangat penting bagi calon sarjana hukum agar memiliki kompetensi hukum yang profesional dan memiliki sikap moral yang baik.
"Hal itu sesuai dengan prinsip-prinsip Mabadi Khaira Ummah yaitu ash-sidqu (kejujuran) bukan pembohong, al-amanah (terpercaya) tidak boleh khianat, at-ta’awun (berkolaborasi) tidak egois. Kemudian al-‘adalah (adil) tidak dholim dan al-istiqomah (konsisten) jangan plin plan," paparnya.
Sementara Ketua LBH Mustika Bangsa Lampung, M Subhan Yahya menyatakan, kegiatan paralegal ini berdasarkan Undang-Undang No 16 tahun 2011, yang isinya mengatur tentang tekhnik-tekhnik pendampingan hukum bagi advokat, mediasi, dan negosiasi.
Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH NU) PCNU Lampung Tengah itu menambahkan, dalam pelatihan itu mahasiswa dibekali dengan ilmu praktek pemberian konsultasi, pendampingan hukum dan mediasi hukum di masyarakat walaupun mereka belum menjadi sarjana.
"Setelah mengikuti pelatihan ini, para mahasiswa tidak perlu takut dan ragu dalam menghadapi problematika yang ada di masyarakat," tuturnya.
(Ahmad Syarief Kurniawan)
