Warta

PCNU Way Kanan Gelar Festival Rebana 2025, Diikuti 240 Peserta Se-Kabupaten

Senin, 14 Juli 2025 | 18:30 WIB

PCNU Way Kanan Gelar Festival Rebana 2025, Diikuti 240 Peserta Se-Kabupaten

Ketua PCNU Way Kanan, KH Nurhuda saat menyampaikan sambutan pada kegiatan festival rebana di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Muhsin, Kampung Negeri Batin, Kecamatan Umpu Semenguk, Senin (14/7/2025). (Foto: Istimewa)

Way Kanan, NU Online Lampung 

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Way Kanan menginisiasi Festival Rebana. Kegiatan itu dilaksanakan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Muhsin, Kampung Negeri Batin, Kecamatan Umpu Semenguk, Senin (14/7/2025).

 

Festival ini bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah panggung besar untuk syiar agama dan pelestarian budaya. Sebanyak 240 peserta yang terbagi dalam puluhan grup dari setiap perwakilan kecamatan se-Kabupaten Way Kanan turut ambil bagian. 

 

Ketua PCNU Kabupaten Way Kanan, KH Nurhuda, menyatakan antusiasme masyarakat yang luar biasa menjadi cerminan kuatnya tradisi rebana di kalangan Nahdliyin dan masyarakat umum.

 

"Alhamdulillah, festival ini diikuti oleh 240 peserta yang merupakan perwakilan dari setiap kecamatan. Ini membuktikan seni rebana bukan hanya hidup, tetapi terus berdenyut kencang di tengah-tengah masyarakat Way Kanan," ujarnya.

 

Menurutnya, kegiatan ini memiliki tujuan ganda. Selain sebagai ajang silaturahim dan kompetisi, yang terpenting adalah menanamkan kecintaan generasi muda pada seni dan budaya Islam, sekaligus mengisi momentum pergantian tahun Hijriah dengan kegiatan yang positif dan bernilai ibadah.

 

Sementara itu, Bupati Way Kanan, Ayu Asalasiyah, yang hadir untuk membuka acara, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan festival ini. Ia menegaskan rebana adalah warisan budaya tak benda yang harus terus dirawat keberlangsungannya.

 

"Lomba rebana ini bukan hanya soal mencari siapa yang terbaik dan menjadi juara. Jauh lebih penting dari itu, ini adalah ikhtiar kita bersama untuk melestarikan budaya adi luhung warisan para ulama," ujarnya.

 

Ia menambahkan, melalui alunan rebana dan shalawat, nilai-nilai keislaman dan persaudaraan (ukhuwah Islamiyah) dapat diperkuat. 

 

"Di tengah arus modernisasi, kegiatan seperti inilah yang menjadi benteng budaya sekaligus media dakwah yang sejuk dan menenangkan. Pemerintah Kabupaten Way Kanan akan selalu mendukung kegiatan positif yang memperkuat syiar agama dan merawat tradisi," ungkapnya.

 

Suasana di kompleks Pondok Pesantren Al-Muhsin tampak begitu semarak. Setiap grup tampil dengan kostum khasnya masing-masing, menambah kekayaan visual acara.