Warta

Makna Kemerdekaan Ke-80 RI menurut Para Tokoh Agama di Pringsewu

Ahad, 17 Agustus 2025 | 12:42 WIB

Makna Kemerdekaan Ke-80 RI menurut Para Tokoh Agama di Pringsewu

Peringatan HUT Ke-80 RI tingkat Kabupaten Pringsewu di Lapangan Pemda Pringsewu, Ahad (17/8/2025). (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung 

Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia tahun 2025 mendapat perhatian dari tokoh lintas agama di Kabupaten Pringsewu. Mereka menyampaikan pandangan mengenai makna kemerdekaan serta pesan untuk menjaga persatuan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.

 

Ketua MUI Kabupaten Pringsewu, KH Hambali, mengatakan kemerdekaan bukan hanya terbebas dari penjajahan, tetapi juga kesempatan untuk membangun kehidupan yang bermartabat. 

 

“Kemerdekaan harus dimaknai sebagai kesempatan membangun kehidupan yang adil, sejahtera, dan berlandaskan nilai moral serta agama,” ujarnya saat menghadiri Upacara HUT Ke-80 Republik Indonesia tingkat Kabupaten Pringsewu di Lapangan Pemda Pringsewu, Ahad (17/8/2025).

 

Sementara Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu, H Muhammad Faizin, menekankan bahwa kemerdekaan merupakan anugerah Allah yang wajib disyukuri dengan menjaga persatuan dan gotong royong. 

 

“Tugas kita adalah melanjutkan perjuangan para pahlawan melalui pendidikan, penguatan ekonomi, dan menjaga akhlak generasi muda,” jelasnya.

 

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pringsewu, H Mahfud Ali, menegaskan kemerdekaan adalah milik semua golongan sehingga harus dijaga bersama dalam bingkai toleransi. 

 

“Menjaga kerukunan antarumat beragama adalah bentuk pengabdian kita terhadap bangsa dan penghargaan kepada para pejuang kemerdekaan,” katanya.

 

Dari tokoh Kristen, Pendeta Christya menyebut kemerdekaan memberi ruang bagi umat beragama untuk beribadah dengan damai. Ia mengajak masyarakat menjadikan cinta kasih sebagai fondasi dalam menjaga persaudaraan. 

 

“Kemerdekaan ini adalah kesempatan untuk berbagi kebaikan tanpa memandang perbedaan,” ungkapnya.

 

Ketua LDII Kabupaten Pringsewu, H Dian Arif Rahman, menekankan pentingnya mengisi kemerdekaan dengan membangun sumber daya manusia yang unggul. 

 

“Kita perlu kerja nyata, disiplin, dan kontribusi positif agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan berdaya saing,” ujarnya.

 

Pandangan para tokoh lintas agama menegaskan bahwa kemerdekaan ke-80 menjadi momentum untuk memperkuat persatuan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menjaga kerukunan demi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.